Bantul, Aktual.com – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan merekrut 2.600 tenaga kerja melalui berbagai program dan kegiatan untuk memfasilitasi penempatan kerja bagi angkatan kerja selama tahun 2023.

“Angkatan kerja menjadi masalah tersendiri bagaimana pemerintah mengarahkan kegiatan untuk memfasilitasi mereka, dan target kita sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun ini adalah menyerap sekitar 2.650 orang tenaga kerja,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widilastuti, di Bantul, Kamis.

Dia menyatakan bahwa program dinas membantu dan memfasilitasi pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan, antara lain dengan penempatan kerja baik di dalam wilayah lokal (AKL), antar daerah (AKAD), maupun antar negara (AKAN), yang hingga saat ini masih berjalan.

“Jadi, kita memfasilitasi saudara-saudara kita angkatan kerja dengan memberikan informasi melalui media sosial Nakertrans, atau mereka bisa datang langsung ke dinas terkait untuk mengetahui informasi mengenai penempatan tenaga kerja AKL, AKAD, maupun AKAN,” katanya.

Selain itu, dalam waktu dekat, akan diselenggarakan bursa kerja yang bertajuk Bantul Career Expo 2023 dengan melibatkan para perusahaan di Bantul. Acara ini menyediakan ribuan lowongan pekerjaan yang dapat diikuti oleh angkatan kerja Bantul.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa terkait serapan tenaga kerja, instansi ini juga melaksanakan program padat karya infrastruktur yang menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, meskipun sifatnya sementara karena pekerjaan tersebut berlangsung selama 20 hari.

“Dengan program padat karya ini, kami berhasil menyerap tenaga kerja sekitar 12 ribu orang sampai pertengahan tahun ini, meskipun bersifat sementara, setidaknya masyarakat telah dibantu untuk mendapatkan pekerjaan dan upah,” katanya.

Pihaknya berharap bahwa dengan berbagai program penempatan tenaga kerja yang melibatkan pemberi kerja, target serapan tenaga kerja di Bantul dapat melebihi harapan, mengingat setiap tahun ada sekitar 6.000 lulusan SMA dan SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagian dari mereka membutuhkan lapangan kerja.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Sandi Setyawan