Jakarta, Aktual.com – Polda Metro Jaya sudah menerima tiga laporan terkait dugaan penghinaan Presiden Joko Widodo oleh Pengamat Politik Rocky Gerung.
Dugaan penghinaan yang dilakukan Rocky diunggah dalam kanal Youtube Refly Harun.
Terbaru, Refly dan Rocky dilaporkan oleh seseorang bernama Jimmy Fajar yang mengaku sebagai relawan Jokowi.
Laporan itu dilayangkan pada Rabu (2/8/2023), dengan nomor LP / B / 4504 / VIII / 2023 / SPKT Polda Metro Jaya.
“Jadi total sudah ada 3 (tiga) Laporan Polisi yg saat ini ditangani oleh tim penyelidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Jumat (4/8/2023).
Ade Safri menuturkan, Rocky dan Refli dilaporkan dengan Pasal 45A ayat (2) jo pasal 28 (2) UU ITE, Pasal 156 KUHP, Pasal 160 KUHP, Pasal 14 ayat (1), (2), serta pasal 15 UU no 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga sudah menerima dua laporan terkait Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Joko Widodo.
Pertama pelapor atas nama S Hidayat Hasibuan, dengan Laporan Polisi nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal 31 Juli 2023.
Kedua, pelapor atas nama Ferdinand Hutahaean, dengan Laporan Polisi nomor LP/B/4465/VIII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal 1 Agustus 2023.
Ade Safri memastikan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan-laporan yang masuk.
“Dan selanjutnya ditindaklanjuti dengan upaya penyelidikan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa, yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan,” ungkap dia.
Rocky Gerung diduga menghina Jokowi ketika berorasi dalam acara persiapan aksi akbar 10 Agustus 2023, yang videonya diunggah di YouTube Refly Harun.
Dalam acara itu, tampak Rocky mengkritik Jokowi dengan menggunakan kata-kata kasar.
“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia enggak mikirin nasib kita,” kata Rocky.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra