Jawa Barat, Aktual.com – Kaum muda di Kota Bandung, Jawa Barat tertarik untuk ikut melestarikan kesenian tradisional berkat kegiatan yang digelar para sukarelawan Srikandi Ganjar.
Mereka mengadakan pertunjukan seni musik tradisional calung yang diikuti para pemuda di Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023).
“Hari ini ada penampilan alat musik tradisional yaitu calung. Tujuannya, kami ingin melestarikan budaya ataupun alat musik tradisional dari Jawa Barat, khususnya yaitu alat musik calung,” kata Koordinator Wilayah Srikandi Jawa Barat, Eva Yuliana.
Kegiatan tersebut tak hanya menampilkan musik tradisional calung tapi juga dimeriahkan tarian tradisional yang ditampilkan para remaja perempuan dari kawasan sekitar.
Penampilan tersebut sekaligus membuka acara, sebelum dilanjutkan dengan penampilan musik tradisional calung yang dibawakan sekelompok pemuda-pemudi setempat.
Eva menjelaskan keunikan dan daya tarik dari alat musik calung, mulai dari bahan dasarnya hingga suara yang dihasilkan saat dimainkan bersama-sama oleh satu grup musik.
“Calung itu alat musik tradisional yang terbuat dari bambu yang nantinya itu ada ketukan-ketukan khusus berupa angka-angka. Memang nanti beberapa bagiannya (dari empat calung yang dimainkan) ada ketukan-ketukan tersendiri,” tuturnya.
Dalam penampilan kali ini terdapat empat pemain calung yang memainkan dua jenis calung, masing-masing dua calung penerus dan dua calung melodi.
Keempat pemain calung itu pun memainkan ketukan-ketukan yang berbeda satu sama lain tapi saling melengkapi, sehingga menghasilkan komposisi suara yang harmonis.
“Untuk cara memainkannya (calung), dipukul. Jadi, dimainkannya bersama gong, ada kendang juga, ada kecrek juga, diiringi sama keyboard juga,” ujar Eva menambahkan.
Kegiatan yang diikuti sosialisasi Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024-2029 itu mendapatkan respons positif dari warga setempat, khususnya generasi muda.
Eva memaknai antusiasme itu sebagai semangat para pemuda untuk melestarikan kesenian tradisional sekaligus mendukung Ganjar Pranowo untuk menjadi Presiden 2024-2029 mendatang.
“Untuk antusiasmenya baik, jadi mendukung. Mereka sudah standby dari awal dan juga antusias untuk bisa belajar dan melestarikan budayanya itu sejak mereka remaja juga mereka masih mau melestarikan budaya musik tradisional,” tuturnya.
Setelah berkomunikasi dengan warga di sekitar lokasi, Eva mengakui ternyata mereka sudah banyak yang mengenal sosok Ganjar dan prestasinya melalui media sosial.
Oleh karena itu, para sukarelawan Srikandi Ganjar Jawa Barat pun tidak kesulitan meminta dukungan dan doa restu dari warga untuk pencalonan Ganjar di Pemilihan Presiden 2024.
“Untuk dukungan (terhadap Ganjar menjadi presiden), positif dari mereka. Dan (warga), sudah mengenal Pak Ganjar lewat sosial media juga, dan sering melihat Pak Ganjar di media sosial itu seperti apa (prestasinya),” kata Eva.
Adapun, alasan kaum muda mau mendukung Ganjar menjadi Presiden Republik Indonesia selanjutnya karena beliau dikenal sangat merangkul generasi muda saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.
“Alasan mereka mendukung, salah satunya karena Pak Ganjar senang merangkul anak muda seperti remaja yang hadir sekarang ini,” ujar Eva menegaskan.
Hal itu senada dengan tanggapan positif dari salah seorang anggota grup musik calung, Dewi Riani yang ikut tampil dalam kegiatan kali ini.
Dia pun berharap program pelestarian kesenian tradisional terus dilakukan oleh Ganjar setelah terpilih menjadi presiden nanti.
“Semoga, Bapak Ganjar bisa ikut melestarikan kesenian dan kebudayaan (tradisional) yang ada di Indonesia,” ujar Dewi yang ditemui seusai tampil.
Untuk para sukarelawan Srikandi Ganjar Jawa Barat, Dewi menyampaikan apresiasi karena inisiatif mereka bisa mendorong warga ikut melestarikan kesenian tradisional, dalam hal ini, calung.
“(Kegiatan ini) sangat positif karena sebagai generasi muda kita ikut melestarikan kesenian (tradisional) yang ada di Indonesia,” katanya menegaskan.
Lebih lanjut, Dewi menjelaskan alasan menyukai alat musik calung hingga membuatnya memilih untuk belajar kesenian tersebut bersama para pemuda lainnya.
Selain melihat pertunjukan musik tradisional, para peserta yang hadir juga berkesempatan untuk belajar memainkan calung dari para pemain alat musik yang tampil.
“(Bermain calung) sudah-susah gampang sebenarnya. Kalau kitanya mau belajar ya pasti bisa. (Yang menarik) karena mungkin alat musiknya dipukul terus mengeluarkan suara-suara yang memang berbeda tapi kalau disatukan jadi alunan musik yang bagus,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh: