Jakarta, Aktual.co — Jakarta menempati posisi ke-50 kota yang tingkat keamanannya terendah di dunia. Demikian hasil riset The Economist Intelligence Unit (EIU) bertajuk ‘EIU Safe Cities Index 2015’.
Fakta tersebut dikomentari oleh Ustad Dr. HM Asrorun Niam Sholeh, juru bicara Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ustad Asrorun menuturkan, adanya kejahatan dan kriminalitas yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dikarenakan faktor-faktor seperti kondisi sosial yang salah. Dan juga, kata ia, terkait dengan kebutuhan pokok kehidupan yang mendasar yang naik.
Oleh karena itu, ini kembali lagi kepada Kepala Negara yang mengatur jaminan keamanan tersebut kepada masyarakat di dalamnya.
“Survei terakhir yang saya lihat adalah dari 10 negara yang paling rawan kejahatan salah satunya adalah Jakarta. Disinilah sebagai Kepala Negara yang bertugas dan bertanggung jawab atas kenyamanan negaranya, seperti memberikan rasa aman dan nyaman, dari sosial, pendidikan, jaminan sangan tangan dan kebutuhan sosial yang mendasar,” urai Dr. HM Asrorun Niam Sholeh, kepada Aktual.co, Kamis (29/1), di Depok.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya sudah memetakan daerah rawan kejahatan serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), di Jakarta. Jakarta Pusat menempati posisi pertama wilayah paling rawan.
Artikel ini ditulis oleh:

















