Jakarta, Aktual.com – Impor gandum Indonesia mengalami penurunan berturut-turut. Sepanjang tahun 2022 lalu, impor gandum RI tercatat anjlok 17,6% menjadi 9,45 juta ton.

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) mencatat bahwa impor tahun 2022 turun 17,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyoroti impor gandum RI yang mencapai 11 juta ton dan memerintahkan pembuatan peta jalan untuk pengembangan sorgum di dalam negeri sebagai alternatif pengganti gandum impor.

Penurunan impor gandum ini disebabkan oleh pelemahan daya beli, yang menyebabkan konsumsi tepung terigu juga menurun.

Konsumsi tepung terigu di dalam negeri turun 4,35% pada tahun 2022 dan terus mengalami penurunan sepanjang Januari-Juni 2023.

Departemen Pertanian AS (USDA) memperkirakan bahwa konsumsi produk pangan berbasis gandum di Indonesia akan turun 4,5% menjadi hanya 8,4 juta ton.

Kondisi ini terutama terjadi setelah konsumsi di semester pertama tahun 2023 cenderung ditahan.

Negara asal impor gandum terbesar RI adalah Australia, Kanada, Brasil, Argentina, dan Ukraina.

Meskipun impor gandum menurun, belum ada prediksi apakah tren ini akan berlanjut atau tidak.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah