Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhayati Effendi, mengingatkan bahwa stunting bisa menjadi ancaman serius bagi Indonesia, dan perlu segera ditangani dengan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
“Anak stunting itu tidak hanya terganggu pertumbuhan fisik, tapi juga berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan otak,” kata Nurhayati, sabtu (12/8/2023)
Menurutnya, dampak stunting sangat memengaruhi masa depan anak dan berdampak pada skala yang lebih besar terhadap masa depan bangsa. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat memiliki kewajiban untuk bersama-sama menciptakan Indonesia bebas stunting.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Nurhayati mengatakan bahwa penanganan stunting perlu dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan berbagai sektor terkait. Ini bukan hanya tanggung jawab Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ketua pelaksana, tetapi juga melibatkan semua pihak yang memiliki kepentingan.
“Ini adalah tugas kita semua untuk membantu upaya percepatan penurunan stunting. Ingat, stunting berisiko terjadinya lost generation, sebuah gambaran potensi anak-anak yang hilang akibat kondisi gizi buruk. Sehingga, saat sekolah mereka mengalami penurunan kemampuan berpikir cerdas. Ini berbahaya bagi keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Stunting merupakan ancaman negara. Kita harus bersama-sama memeranginya,” kata Nurhayati.
Elma Triyulianti, Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga Balita dan Anak Perwakilan BKKBN Jabar, dalam sebuah acara di Tasikmalaya, menyatakan bahwa stunting memiliki dampak jangka pendek seperti gangguan perkembangan otak, penurunan kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh.
“Dalam jangka panjang, stunting berdampak menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar. Kemudian, menurunnya kekebalan tubuh, sehingga mudah terpapar penyakit. Meningkatnya risiko memiliki penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua,” kata Elma.
Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mencegah stunting adalah dengan mengoptimalkan periode emas 1000 hari pertama kehidupan, di mana pertumbuhan otak anak berlangsung dengan sangat pesat. Pada periode ini, terjadi pembentukan organ vital, pematangan sistem pencernaan, perkembangan kognitif, serta sistem imun atau daya tahan tubuh.
“Pemenuhan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan akan membuat kemampuan anak untuk bertumbuh-kembang menjadi lebih baik. Pada tahap kehamilan, bayi sepenuhnya tergantung pada ibu untuk suplai nutrisi yang dibutuhkan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan organ secara baik,” kata Elma.
Artikel ini ditulis oleh: