Ilustrasi-Ilustrasi, Stok sapi potong di kandang

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Indonesia berencana memperketat impor sapi dari Australia setelah ditemukan penyakit Lumpy Skin Diseases (LSD) di beberapa tempat peternakan.

Keputusan ini diambil sebagai langkah pencegahan menyusul ditemukannya penyakit LSD pada periode 25 Mei hingga 26 Juli 2023 di empat tempat atau fasilitas kamar.

Pada 26 Juli 2023, Indonesia menghentikan sementara impor sapi dari Australia, terutama dari empat tempat yang mendapat izin impor sapi ke Indonesia.

Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) sedang menunggu hasil investigasi lebih lanjut oleh pemerintah Australia terkait penemuan penyakit ini.

Sementara itu, sapi impor asal empat tempat yang telah berada di atas kapal menuju Indonesia masih akan diperlakukan secara khusus dengan pemeriksaan dan pengambilan sampel yang lebih ketat sesuai kaidah epidemiologi veteriner.

Tindakan karantina, termasuk pemeriksaan laboratorium untuk penyakit LSD, juga dilakukan terhadap sapi impor asal 56 tempat lainnya.

Selama periode 25 Mei hingga 14 Agustus 2023, tercatat 16 ekor sapi impor dari Australia positif terjangkit penyakit LSD.

Barantan terus melakukan risiko dengan pemeriksaan klinis di atas alat angkut dan pengambilan sampel setelah hewan turun dari alat angkut.

Terhadap sapi yang dinyatakan positif, dilakukan eksekusi bersyarat oleh Pejabat Karantina dengan disaksikan oleh dokter hewan yang berwenang setempat, untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Sementara kerjasama dengan pemerintah Australia terus berlangsung, mengingat kedua negara saling ketergantungan dalam hal perdagangan sapi dan daging sapi.

Indonesia merupakan pasar utama bagi sapi hidup dari Australia, dengan impor mencapai lebih dari 300.000 ekor per tahun.

Namun, aspek kesehatan hewan juga harus menjadi pertimbangan penting, terutama untuk penyakit LSD yang saat ini sedang dalam tahap pemberantasan di Indonesia.

Kepastian kesehatan hewan dan kemauan keras dari Australia untuk memenuhi persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS) dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menjadi aspek penting dalam impor sapi dari Australia.

Pemerintah Perketat Impor Sapi Australia setelah Temuan Penyakit BaruPemerintah Indonesia tetap fokus pada menjaga kesehatan hewan serta menjaga stabilitas pasokan sapi hidup, sambil memastikan bahwa semua komoditas pertanian yang masuk ke tanah air dalam kondisi sehat, aman, dan bebas penyakit hewan.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah