Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo memerintahkan dilakukannya rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek. Selain itu dia juga meminta adanya regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek.
Selain itu dia juga meminta agar ruang terbuka hijau diperbanyak. Hal ini disampaikan Kepala Negara menyikapi kondisi udara di Jabodetabek yang saat ini dalam kondisi tidak sehata. Situs pemantau kualitas udara, IQAir, mencatat tingkat polusi udara Jakarta sepanjang pekan ini berpotensi di angka 122-153 AQI US.
Bahaya! Jokowi Bilang Udara Jabodetabek Sedang Tidak Sehat
“Saya memiliki beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian seluruh kementerian dan lembaga terkait. Yang pertama jangka pendek, secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik,” ujar Jokowi dalam arahannya, Senin (14/8).
Jokowi mengatakan tentu saja kebijakan ini memerlukan anggaran. Jika diperlukan pemerintah mendorong perkantoran melaksanakan hybrid working, work from office-work from home.
“Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 75 persen (di rumah) 25 persen (di kantor) atau angka yang lain,” kata Jokowi.
Untuk jangka menengah, Jokowi meminta para menterinya konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal. Ia mencontohkan LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bakal segera beroperasi untuk umum harus digenjot pemakaiannya.
Terakhir, Jokowi meminta agar ada penguatan mitigasi terhadap perubahan iklim. Ia meminta agar dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek. Ia juga meminta agar publik diedukasi soal polusi udara tersebut
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan