Pekanbaru, Aktual.com – Upaya yang unik dilakukan di Provinsi Riau untuk mengatasi ancaman kebakaran hutan dan lahan. Menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), sebanyak 4,8 ton garam telah ditabur atau disemai di langit wilayah tersebut dengan tujuan menciptakan hujan buatan.
Jim Ghafur, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, mengungkapkan bahwa penyemaian garam dilakukan di berbagai lokasi, seperti Bengkalis, Siak, Rokan Hilir, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pekanbaru, dan Kepulauan Meranti.
Proses ini telah dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dan teknisi akan memilih lokasi sesuai dengan kondisi serta potensi awan.
“Hingga saat ini, masih tersisa 10,2 ton garam yang akan digunakan untuk proses penyemaian selanjutnya,” kata Jim.
Hasil dari tiga hari terakhir menunjukkan sebagian besar wilayah di Provinsi Riau berhasil mendapatkan hujan dengan intensitas sedang dan lebat. Ini memberikan harapan mengenai penurunan risiko kebakaran.
Meskipun demikian, empat titik panas (hotspot) masih terdeteksi di Riau, khususnya di Kabupaten Indragiri Hulu.
Situasi ini memantik perhatian akan pentingnya tindakan pencegahan lebih lanjut.
Sementara itu, Kota Pekanbaru mengalami kabut pada pagi hari dengan suhu udara berkisar antara 23,0 hingga 33,0 °C serta kelembapan mencapai 55 hingga 99 persen.
Namun, Marzuki, Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, menegaskan bahwa kabut ini sebenarnya adalah partikel uap air di udara, bukan berasal dari kabut asap.
“Kabut yang terjadi lebih didominasi oleh uap air dengan partikel-partikel air. Ini bukan berasal dari kabut asap karhutla,” jelas Marzuki.
Marzuki juga memberikan informasi mengenai jarak pandang, yang pada siang hari ini mencapai 8 kilometer di Kota Pekanbaru dan sekitarnya.
Menurutnya, jika jarak pandang melebihi 5 kilometer, itu menjadi indikasi bahwa kabut bukan berasal dari asap karhutla.
Meskipun demikian, perlu tetap waspada terhadap potensi kabut asap, dan upaya pencegahan serta penanggulangan harus terus dilakukan untuk menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Firgi Erliansyah