Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, Menyoroti Peran Vital Pemilih Muda dalam Pemilu 2024
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya peran pemilih muda dalam Pemilihan Presiden 2024 yang akan datang. Ia berpendapat bahwa pemenang dalam Pemilu tersebut akan sangat dipengaruhi oleh preferensi pemuda, mengingat jumlah pemilih muda saat ini cukup signifikan.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ma’ruf Amin setelah ia menghadiri acara Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-62 dan Pembukaan Raimuna Nasional XXI Tahun 2023 pada hari Senin (14/8) di Lapangan Utama Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur.
Ma’ruf Amin berpendapat, calon presiden yang ingin berhasil dalam Pemilu harus memiliki pemahaman yang baik serta mampu mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi dari pemilih muda. Ia menganggap bahwa kemampuan calon untuk memahami dan menarik minat generasi muda akan menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi pilihan mereka.
“Calon-calon yang mampu memberikan pemahaman yang kuat mengenai visi dan inovasi yang menarik bagi generasi muda, mereka kemungkinan besar akan menjadi pilihan utama generasi muda,” ungkap Ma’ruf.
Menurut Ma’ruf, generasi muda saat ini telah memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi untuk mengevaluasi setiap pasangan calon berdasarkan informasi yang mereka peroleh dari media sosial dan media massa.
“Dalam konteks ini, generasi muda sudah memiliki kecerdasan yang luar biasa. Mereka memiliki kemampuan untuk memilah informasi dari berbagai sumber, termasuk media sosial dan berita mainstream,” jelasnya.
“Oleh karena itu, mereka akan mampu melakukan penilaian yang akurat terhadap arah yang ingin mereka pilih. Ini adalah pandangan saya,” tambahnya.
Saat ini, telah muncul tiga nama calon presiden yang menjadi sorotan. Ketiga calon tersebut adalah Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP, Prabowo Subianto dari Gerindra, dan Anies Baswedan dari NasDem.
Ketiga partai pendukung ini telah membentuk koalisi politik masing-masing. PDIP mendapat dukungan dari Hanura, Perindro, dan PPP. Sementara itu, Gerindra mendapat dukungan dari PKB, Golkar, dan PAN. Di sisi lain, NasDem telah membentuk koalisi dengan PKS dan Demokrat.
Artikel ini ditulis oleh:
Ilyus Alfarizi