Jakarta, Aktual.com – Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan melaporkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kunjungan penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ke puskesmas sebanyak 22 persen selama periode Mei hingga Juli 2023 akibat kondisi udara yang buruk.
“Jumlah kunjungan pada bulan Mei mencapai 49.812, kemudian mengalami penurunan 6 persen pada bulan Juni menjadi 46.458, namun mengalami kenaikan 22 persen pada bulan Juli dengan jumlah kunjungan sebanyak 57.376,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati, di Jakarta pada hari Rabu.
Yudi menjelaskan bahwa selama periode Mei hingga Juli, kelompok usia dengan jumlah penderita ISPA terbanyak adalah balita (usia 0-5 tahun) dengan total 62.186 pasien, diikuti oleh kelompok usia 9-60 tahun dengan 45.247 pasien, dan usia 5-9 tahun dengan jumlah pasien sebanyak 13.225.
“Kelompok usia yang jumlah penderitanya paling sedikit adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas, dengan total 7.588 pasien,” tambahnya.
Yudi juga mengungkapkan bahwa Puskesmas Kebayoran Lama merupakan puskesmas di Jakarta Selatan yang menerima jumlah pasien ISPA terbanyak selama periode Mei hingga Juli, yaitu sebanyak 14.449 pasien.
Dalam menghadapi tingginya jumlah penderita ISPA ini, Yudi mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan guna mengurangi paparan polusi udara.
“Untuk sementara waktu, jika memang perlu melakukan aktivitas di luar ruangan, penting bagi kita untuk menggunakan masker. Selain itu, kita juga perlu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan menjalani gaya hidup yang bersih dan sehat. Yang tak kalah penting adalah meningkatkan konsumsi sayur dan buah,” jelasnya.
Selain imbauan tersebut, Yudi juga menyarankan agar masyarakat tetap melakukan olahraga guna menjaga kebugaran tubuh. Namun, dalam kondisi seperti sekarang, lebih baik jika olahraga dilakukan di dalam ruangan dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Sandi Setyawan