Jayapura, Aktual.com – Aksi kriminal oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di wilayah Papua, jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Akibat sejumlah insiden yang terjadi, tiga orang tewas. Dua diantaranya ialah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan satu anggota TNI terluka.
Gangguan bermula pada Selasa (15/8/2023) di Kabupaten Puncak, Papua Tengah dan Kabupaten Dogiyai, Papua Pegunungan.
Peristiwa pertama terjadi di Distrik Gome sekitar pukul 09.45 WIT. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembaki Pos TNI yang berujung pada kontak tembak.
Personel TNI-Polri pun kemudian melakukan pengejaran. Aparat akhirnya dapat menguasai markas KKB serta mengamankan sejumlah barang bukti.
“Dari pengejaran, aparat berhasil menguasai markas KKB Numbuk Talenggen dan mengamankan sejumlah barang bukti,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Proabowo, melalui keterangan tertulis, Rabu (16/8/2023).
Dari kontak tembak tersebut, ada satu personel TNI mengalami luka tembakan.
Benny meyakini, ada tiga anggota KKB terluka dalam kejadian baku tembak.
Aksi pembakaran
Masih di Kabupaten Puncak, namun berada di wilayah berbeda, yaitu Distrik Ilaga, KKB juga meakukan aksi pembakaran terhadap dua rumah dan menara telekomunikasi.
“Sekitar pukul 16.37 WIT, asap tebal mulai menyelimuti area karena adanya bangunan yang terbakar. Api kemudian merambat dan merusak tower Telkomsel itu sendiri. Selama insiden ini, satu tembakan diduga dari KKB juga terdengar,” ujar Benny, Rabu (16/8).
Mengetahui arah penembakan, personel TNI-Polri yang ada di lokasi kejadian pun melepaskan tembakan balasan. Kontak tembak terjadi selama beberapa saat.
Gangguan keamanan juga terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada Selasa (15/8) malam. Kantor Distrik Kammu Timur terbakar sekitar pukul 21.00 WIT.
“Masyarakat baru lihat itu jam 21.00 WIT, mereka tidak lihat ada siapa-siapa di lokasi kejadian, tempat itu gelap sekali kalau malam,” kata Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (16/8).
Sarraju yang sudah meninjau lokasi kejadian mengaku belum bisa menyimpulkan apakah kebakaran itu akibat ulah manusia atau karena faktor ketidaksengajaan.
Namun, ia mengakui bahwa beberapa hari sebelumnya, kerap terjadi aksi penolakan dari sejumlah warga yang keberatan area bangunan tersebut dipasang bendera Merah Putih.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra