Jakarta, Aktual.com – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yaitu Abdul Muhari, memberikan laporan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, telah mengambil langkah-langkah untuk memberikan bantuan kepada pengungsi banjir di wilayah tersebut, termasuk pemasangan tenda dan penyediaan air bersih.

Abdul menjelaskan bahwa Tim Reaksi Cepat dari BPBD telah memasang tenda sebagai tindakan antisipasi jika ada warga yang harus diungsikan ke tempat aman. Selain itu, BPBD juga telah memasang hidran umum di beberapa lokasi agar warga dapat mengakses air bersih. Pernyataan ini diungkapkan oleh Abdul dalam sebuah keterangan yang disampaikan di Jakarta pada hari Senin.

Abdul melaporkan bahwa genangan air masih menjadi masalah di wilayah Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, hingga pukul 17.00 WIB pada Minggu (20/8). Banjir di sejumlah desa telah terjadi sejak Kamis (17/8). Meskipun demikian, tidak ada laporan tentang warga yang terpaksa mengungsi.

BPBD Kabupaten Aceh Tenggara mencatat bahwa sebanyak 28 desa atau gampong yang tersebar di lima kecamatan mengalami banjir. Populasi yang terdampak mencakup sekitar 1.177 kepala keluarga atau sekitar 4.843 orang.

Pemerintah kabupaten telah memberikan bantuan sebanyak 115 paket yang berisi makanan dan barang-barang non-makanan kepada warga terdampak. Situasi bencana ini telah menjadi perhatian Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang telah melakukan pemantauan langsung terhadap wilayah yang terdampak banjir.

Abdul menjelaskan bahwa personel dari BPBD telah ditempatkan di lokasi untuk tetap siaga di wilayah yang terdampak. Mereka juga melakukan penilaian terhadap kebutuhan dan berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan yang terdampak.

Beberapa desa yang masih mengalami genangan banjir tersebar di lima kecamatan, termasuk Desa Kuta Buluh, Lawe Hijo Metuah, Lawe Hijo Gabungan, Lawe Hijo, Kuning I, Kute Seri, Rikit, Pedesi, Pinding, Seperai, Pulo Perengge, Terutung Payung Gabungan, dan Terutung Payung Hulu di Kecamatan Bambel.

Di Kecamatan Bukit Tusam, desa yang terdampak meliputi Desa Darul Imami, Gumpang, Kuta Lingga, Tenembak Bintang, Kuta Gekhat, dan Maha Singkil. Selanjutnya, di Kecamatan Lawe Sumur, terdapat Desa Kuta Lesung, Setia Baru, Buah Pala, dan Teger Miko.

Di Kecamatan Lawe Bulan, desa yang terdampak adalah Desa Pulonas Baru, Kutambaru Bencawan, dan Desa Kutambaru. Sementara itu, di Kecamatan Semadam, terdapat Desa Lawe Kinga Gabungan dan Desa Lawe Kinga Lapter.

Banjir ini terjadi setelah hujan lebat pada Kamis (17/8) malam pukul 21.00 WIB, yang mengakibatkan jebolnya tanggul dan luapnya debit air dari Sungai Lawe Kinga dan Alas.

Dampak dari banjir ini mencakup 338 unit rumah yang terendam, 2 unit fasilitas pendidikan yang rusak, serta kerusakan lahan pertanian meliputi 350,50 hektar lahan padi dan 53 hektar lahan jagung. BPBD juga mencatat bahwa jembatan Lawe Hijo Ampera telah putus.

BNPB mengingatkan BPBD dan warga setempat untuk tetap waspada dan siaga menghadapi ketinggian banjir. BPBD diharapkan tetap menyediakan personel yang siap membantu jika warga membutuhkan pertolongan atau evakuasi. Prakiraan cuaca di Aceh Tenggara masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan dalam dua hari mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Abdul sebagai imbauan terakhir.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Sandi Setyawan