Johannesburg, aktual.com – Presiden China Xi Jinping tiba di Afrika Selatan hampir tengah malam pada Senin (21/8) untuk menjalani kunjungan kenegaraannya yang keempat ke negara itu, yang bersamaan dengan KTT BRICS ke-15.

Kedatangannya disambut tuan rumah Presiden Cyril Ramaphosa di Bandara Internasional OR Tambo dengan pertunjukan lagu dan tarian tradisional dan parade militer oleh Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF).

Pada Selasa (22/8), Ramaphosa akan menjadi tuan rumah bagi pemimpin China itu saat kunjungan kenegaraan di ibukota Pretoria menjelang KTT BRICS pada 22-24 Agustus yang akan diadakan di Johannesburg.

Dalam tulisan kolom mingguan Ramaphosa, dia mengatakan tahun ini menandai 25 tahun hubungan diplomatik antara Afrika Selatan dengan Republik Rakyat China.

“Hubungan bilateral kami dengan mitra perdagangan terbesar kami hampir sama tua dengan demokrasi kami, kata Ramaphosa.

“Afrika Selatan memiliki banyak hal untuk dipelajari dari jalur perkembangan China. Diantara pencapaiannya, China telah mengangkat hampir 800 juta orang keluar dari kemiskinan selama periode 40 tahun.”

Ramaphosa mengatakan sebagai mitra pembangunan, China dan Afrika Selatan telah lama memiliki pemahaman yang sama bahwa perdagangan dan investasi adalah katalis utama untuk meningkatkan standar hidup masyarakat negara mereka.

Xi juga akan menghadiri KTT BRICS, dimana Ramaphosa akan menjadi tuan rumah para pemimpin negara lain seperti Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Lebih dari 30 kepala negara dan pemerintah dari seluruh Afrika akan menghadiri KTT itu.

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menghadapi perintah penangkapan internasional atas tuduhan kejahatan perang di Ukraina, tidak akan menghadiri pertemuan tersebut, namun akan diwakili Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Xi juga akan memimpin Dialog Pemimpin China-Afrika bersama Ramaphosa.

BRICS adalah blok negara berkembang yang mencakup Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Saat ini wilayah ini mencakup seperempat perekonomian global, menyumbang seperlima perdagangan global, dan merupakan rumah bagi lebih dari 40% populasi dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Rizky Zulkarnain