Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N. Rosalin. (ANTARA/HO-Kemen PPPA)

Jakarta, aktual.com – Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Lenny N. Rosalin menyatakan bahwa pemberdayaan perempuan memiliki peran penting dalam upaya melawan kanker payudara dan meraih kesuksesan dalam proses pemulihan.

“Perempuan memainkan peran yang sangat besar dalam masyarakat sebagai kunci kehidupan keluarga, baik sebagai pribadi, istri, dan ibu. Untuk itu, pemberdayaan perempuan menjadi langkah krusial dalam perjuangan melawan kanker payudara menuju kesuksesan pemulihan,” ujar Lenny dalam sebuah webinar yang bertajuk “Empowering Women to Take Control of Their Health” di Jakarta, pada hari Rabu (23/8/2023).

Lenny menjelaskan bahwa pasien kanker payudara memiliki berbagai pilihan terapi yang dapat disesuaikan dengan jenis kanker yang mereka hadapi, termasuk operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon, dan terapi yang ditargetkan.

Dia menambahkan bahwa risiko kanker payudara terus meningkat dan menjadi ancaman bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama bagi kalangan perempuan.

Berdasarkan data dari Globocan pada tahun 2020, tercatat sebanyak 68.858 kasus baru kanker payudara atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker baru di Indonesia.

“Dengan persentase perempuan lebih banyak daripada laki-laki dan jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa,” tambahnya.

Selain itu, sekitar 68-73 persen pasien kanker payudara terlambat untuk menjalani pemeriksaan dan biasanya sudah dalam stadium lanjut ketika datang ke fasilitas kesehatan.

Lenny menjelaskan bahwa kanker payudara merupakan jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi di Indonesia, khususnya pada perempuan, dengan angka 42,1 per 100.000 penduduk. Dan setiap tahun, jumlah kasus semakin meningkat.

Penyebab utama meningkatnya kasus ini adalah karena masih banyak masyarakat yang enggan melakukan pemeriksaan diri dan rendahnya kesadaran untuk mendeteksi dini.

“Padahal, apabila diketahui lebih dini, lebih cepat, pasien bisa mendapatkan penanganan yang lebih optimal sehingga bisa mempertahankan kualitas hidup yang lebih baik,” tambah Lenny N. Rosalin.

Kemen PPPA mendorong masyarakat untuk rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor penyebab kanker payudara.

Artikel ini ditulis oleh: