Batam, Aktual.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad melaporkan penurunan angka kemiskinan ekstrem di provinsi tersebut dari 1,74 persen menjadi hanya 1,2 persen saat ini.

Ansar Ahmad mengungkapkan penurunan ini dalam pertemuan dengan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono, di Graha Kepri, Kota Batam, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa jumlah penduduk yang dikategorikan miskin ekstrem di Kepri turun sebanyak 12.100 jiwa pada tahun 2022.

Jika tahun 2021 masih terdapat 41.300 jiwa yang miskin ekstrem, maka pada tahun 2022 jumlahnya berkurang menjadi 29.200 jiwa.

“Dengan kata lain, jika angka kemiskinan sebelumnya di Kepri ada pada kisaran 1,74 persen, maka saat ini tinggal 1,2 persen. Inilah yang masih harus diselesaikan,” katanya.

Ansar Ahmad juga menyoroti perbaikan masalah kemiskinan dan ketahanan pangan di Kepri sepanjang tahun 2022.

Ia menyebut beberapa program seperti penyambungan listrik ke pulau-pulau, program mikro ekonomi dengan pinjaman modal usaha bunga nol persen, dan program penanaman cabai di pekarangan rumah.

Namun, Ansar mengakui bahwa Kepri masih menghadapi tantangan dalam mencapai ketahanan pangan yang mandiri, karena masih bergantung pada pasokan dari luar daerah. Terbatasnya lahan pertanian dan ketersediaan air juga menjadi kendala.

Muhammad Mardiono, Utusan Khusus Presiden, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi masalah kemiskinan dan ketahanan pangan.

Koordinasi terus dilakukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan terkait kedua aspek tersebut di Kepri.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Firgi Erliansyah