Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dalam kunjungan terbarunya ke Nusa Tenggara Timur, mengungkapkan pandangannya tentang kesetiaan dan persatuan dalam kepemimpinan Indonesia. Dalam acara deklarasi dukungan masyarakat perbatasan di Stadion Haliwen, Atambua, Prabowo memuji pemimpin-pemimpin Indonesia sebagai tokoh-tokoh yang memiliki akhlak kesetiaan yang luar biasa.
“Kita harus bersatu. Pemimpin-pemimpin kita punya akhlak kesetiaan, bukan pagi tempe, sore tahu,” jelas Prabowo, dengan kata-kata yang lugas dan khasnya yang memukau pendengar.
Menyoroti pentingnya kesatuan demi kepentingan rakyat, Prabowo mencontohkan kerjasama antara dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka sebelumnya adalah rival dalam pemilihan presiden 2024, namun kemudian bersatu dalam pemerintahan.
“Saya sudah membuktikan bahwa saya bersama Pak Presiden Joko Widodo. Kita dulu rival, kita dulu bersaing, tapi diujungnya kita sadar untuk Indonesia. Kita harus bersatu setelah saya bersatu dekat sama beliau, betapa setia beliau kepada rakyat Indonesia,” ungkapnya, memancarkan semangat persatuan.
Prabowo juga menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dan makmur, dan bukan hanya tugas pemimpin untuk bersatu, tetapi juga tanggung jawab rakyat untuk bersama-sama mencapai kesejahteraan.
“Kita adalah negara yang makmur dan kaya, karena itu kita harus bersatu. Rakyat harus sadar dan mengerti dalam menentukan pilihan-pilihannya,” tandasnya dengan keyakinan.
Selain itu, Prabowo juga mencatat perhatiannya terhadap aroma pengkhianatan yang tercium dalam beberapa waktu belakangan ini. Ia mengungkapkan bagaimana dirinya dianggap sebagai pengkhianat oleh sebagian pendukungnya saat bergabung dengan Kabinet Presiden Joko Widodo jilid dua. Namun, dia tetap mendorong persatuan dan kesetiaan sebagai landasan bagi kemajuan bangsa.
Sebagai penutup, Prabowo mencermati perubahan politik terbaru, termasuk keputusan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang bergabung dengan NasDem dan menjadi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan. Ini adalah contoh lain dari dinamika politik yang harus dikelola dengan bijak demi kepentingan nasional.
Pernyataan Prabowo ini menggarisbawahi pentingnya kesetiaan dan persatuan dalam memajukan Indonesia, sambil mengingatkan rakyat akan peran penting mereka dalam menentukan arah negara ini. Dengan semangat kesetiaan dan kerja sama, bangsa Indonesia diharapkan akan terus berkembang menuju masa depan yang lebih baik.
Artikel ini ditulis oleh:
Ilyus Alfarizi