ganjar
ganjar

Jakarta, Aktual.com – Menjelang pemilihan presiden tahun 2024, politik Indonesia menjadi semakin panas dengan dukungan pemilih yang terus bergeser. Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru-baru ini merilis hasil survei yang mencatat bahwa sebagian besar pemilih yang sebelumnya mendukung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Pilpres 2019, kini beralih mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Survei terbaru dari LSI yang dilakukan pada tanggal 3-9 Agustus 2023 melibatkan 1.220 responden menunjukkan bahwa sebanyak 58,2 persen pemilih yang sebelumnya mendukung Jokowi-Ma’ruf, kini cenderung mendukung Ganjar Pranowo. Hasil ini mengungguli persaingan dengan Prabowo Subianto yang hanya mendapatkan dukungan sekitar 24,6 persen, sedangkan Anies Baswedan mendapatkan 9,9 persen.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyatakan dalam konferensi pers daring.

“Pemilih Jokowi-Ma’ruf masih 58 persen cenderung memilih Ganjar, baru kemudian ke Prabowo.”

Hasil ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam peta dukungan politik, dengan Ganjar Pranowo menjadi sosok yang semakin populer di kalangan pemilih.

Namun, Prabowo Subianto tidak bisa dianggap enteng. Meskipun mendapatkan dukungan yang lebih rendah dari pemilih Jokowi-Ma’ruf, Prabowo masih mempertahankan 52,5 persen dari semua pemilihnya di Pilpres 2019. Yang menarik adalah bahwa sekitar 39,1 persen pemilih Prabowo tampaknya telah pindah mendukung Anies Baswedan.

“Pemilih Prabowo di 2019 itu cukup banyak yang pindah dari Prabowo ke Anies. Sudah hampir 40 persen,” kata Djayadi Hanan.

Hasil survei ini menjadi sorotan publik, menggambarkan pergeseran yang signifikan dalam dinamika politik Indonesia menjelang Pilpres 2024. Survei LSI memiliki margin of error sekitar +/-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, yang menunjukkan reliabilitas data yang tinggi.

Selain survei LSI, Survei Litbang Kompas pada Juli-Agustus 2023 juga mencatat sebagian besar pemilih Jokowi beralih mendukung Ganjar Pranowo, dengan 63,6 persen dari mereka memilih Ganjar sebagai calon presiden, sementara 36,4 persen memilih Prabowo.

Pilpres 2024 diperkirakan akan menjadi salah satu pemilihan presiden yang paling sengit dalam sejarah politik Indonesia. Dengan pergeseran dukungan yang terjadi, kandidat-kandidat presiden akan terus berlomba untuk mendapatkan kepercayaan pemilih seiring dengan berjalannya waktu. Kami akan terus memantau perkembangan politik ini yang sangat menarik.

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi