Semarang, Aktual.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan partai koalisi saat ini tengah mempertimbangkan sejumlah nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah salah satu nama yang masuk dalam daftar tersebut, bersama dengan empat tokoh lainnya: Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, dan Muhaimin Iskandar.
Pada tanggal 26 Agustus lalu, Puan Maharani, petinggi PDIP, mengungkapkan bahwa belum ada nama yang diputuskan sebagai pilihan definitif dari lima tokoh tersebut. Keputusan akhir masih dalam tahap pertimbangan menyusul perkembangan dinamis dalam dunia politik Indonesia.
Puan Maharani juga tidak menutup kemungkinan adanya penambahan nama-nama baru dalam daftar kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo seiring dengan perkembangan politik yang terus berubah.
“Jadi, ya lihat saja nanti pada waktunya apakah nama-nama dari lima nama itu yang akan kami pilih atau kemudian akan ada tambahan nama lagi yang nantinya muncul dalam list PDI Perjuangan,” kata Puan dalam pernyataannya di Semarang pada 26 Agustus lalu.
Sebelumnya, Puan Maharani telah mengumumkan lima nama kandidat cawapres untuk Ganjar Pranowo saat perayaan Hari Lahir Partai Kebangkitan Bangsa ke-25 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Juli 2023.
Sementara itu, Partai Demokrat tengah aktif mencari mitra koalisi baru untuk Pilpres 2024 setelah Anies Baswedan membentuk kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar telah dideklarasikan oleh NasDem dan PKB di Surabaya pada 2 September lalu.
Dalam langkah terbarunya, Partai Demokrat telah mencabut dukungan untuk Anies Baswedan dan resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Partai ini sekarang berhadapan dengan dua pilihan koalisi, yaitu mendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
PDIP, sebagai bagian dari koalisi pendukung Ganjar Pranowo yang juga melibatkan PPP, Hanura, dan Perindo, telah membuka pintu untuk Partai Demokrat. Said Abdullah, petinggi PDIP, menyatakan bahwa Partai Demokrat memiliki potensi menjadi penentu dalam kontestasi politik.
“Kami, PDI Perjuangan sangat membuka diri jika kawan-kawan Partai Demokrat bergabung dengan PDI Perjuangan,” ujar Said Abdullah dalam keterangannya pada Jumat, 1 September.
Selain PDIP, Partai Gerindra juga telah menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Partai Demokrat jika ada keinginan untuk bergabung. Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman, meyakini bahwa AHY dan Prabowo memiliki pandangan yang sejalan dalam upaya membangun Indonesia.
“Sepertinya nyambung lah kalau Pak Prabowo dengan Pak SBY dan Mas AHY, kayaknya sih secara psikologis nyambung,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 31 Agustus.
Dengan perkembangan politik yang terus berubah, publik akan terus memantau perkembangan terkini terkait dengan Pilpres 2024 dan siapa yang akan menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo dalam kontestasi politik yang akan datang.
Artikel ini ditulis oleh:
Ilyus Alfarizi