Jakarta, aktual.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa berbagai pihak terkait, termasuk Indonesia, perlu sungguh-sungguh melakukan beragam hal untuk mewujudkan hasil dari KTT ASEAN.
“Karena setiap orang mengatakan begitu, berarti bahwa kita semua menginginkan itu. Sekarang tinggal bagaimana kita mencapai apa yang kita inginkan,” kata Retno dalam konferensi pers KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (8/9).
Sebelumnya, Indonesia telah menyelenggarakan KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT pada Mei 2023. Lalu rangkaian KTT Ke-43 ASEAN diselenggarakan pada 4-7 September 2023.
Indonesia mengangkat tema Keketuaan ASEAN 2023 yaitu “ASEAN Matters Epicentrum of Growth”. Visi Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 mengarah kepada kemampuan pembangunan ASEAN berketahanan, adaptif, dan inklusif, serta berperan sentral dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Indonesia telah menjabat Keketuaan ASEAN sebanyak lima kali yakni pada 1976, 1996, 2003, 2011, dan 2023.
Dalam keketuaan, Indonesia berperan aktif memajukan dan meningkatkan kepentingan kemaslahatan ASEAN, menjamin sentralitas ASEAN, memastikan tanggapan secara efektif dan tepat waktu terhadap situasi kritis, serta mewakili ASEAN memperkuat hubungan dengan para mitra.
Retno mengemukakan bahwa KTT ke-43 ASEAN adalah melanjutkan apa yang sudah disepakati dalam KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.
“Kalau melihat di KTT ke-42, apa yang dihasilkan di KTT ke-42, kebanyakan menanggapi kebutuhan masyarakat. Misalnya masalah proteksi pekerja migran, proteksi ABK, membuat jejaring desa, kemudian One Health Initiative,” jelas Retno.
Retno menjelaskan bahwa hal-hal yang sudah disepakati oleh ASEAN dalam KTT ke-42 di Labuan Bajo, kemudian diterjemahkan dengan kerja sama dengan para mitra ASEAN dalam KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
“Maka di ASEAN Plus Three (APT) muncul kerja sama antara ASEAN dan plus three, Korea, Jepang, China, mengenai pembangunan ekosistem EV (electric vehicle), dan masih banyak lagi,” kata Retno.
Retno menyebutkan beberapa kerja sama dengan mitra ASEAN yang dapat mendukung Epicentrum of Growth, seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kesehatan.
Selain itu, Retno juga menyampaikan bahwa penting sekali menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan stabilitas, keamanan, dan perdamaian.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rizky Zulkarnain