Arsip foto - Seorang warga membawa payung saat melintas di jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (16/10/2020). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj/pri. (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Jakarta, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan bahwa musim hujan di wilayah Indonesia tahun ini diperkirakan akan dimulai pada bulan November 2023, atau lebih lambat dari waktu yang biasanya.

“Awal musim hujan diprediksi akan terjadi di bulan November 2023. Namun karena tingginya keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (8/9).

Penyebab dari keterlambatan musim hujan ini adalah kondisi musim kemarau yang masih berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia saat ini. Kondisi kemarau tersebut dipengaruhi oleh fenomena El Nino di Samudera Pasifik, terutama oleh angin Mosun Australia.

Fenomena El Nino telah berlangsung dalam fase moderat sejak akhir Juni 2023, dan saat ini indeks El Nino mencapai nilai +1,54. Prediksi menunjukkan bahwa El Nino moderat ini kemungkinan akan berlanjut hingga awal 2024. Di Samudera Hindia, kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) positif dengan nilai +1,527 juga teramati dan diprediksi akan tetap positif hingga akhir 2023.

Dwikorita menjelaskan, kombinasi antara IOD positif dan El Nino moderat berdampak pada penurunan curah hujan di wilayah kepulauan Indonesia.

“Kekeringan musim kemarau saat ini sesuai dengan prediksi yang telah dihasilkan sejak bulan Februari lalu, akibat pengaruh keduanya, El Nino di Samudera Pasifik dan IOD positif di Samudera Hindia, yang saling memperkuat. Gabungan fenomena El Nino dan IOD positif ini menghasilkan jumlah awan hujan yang jauh di bawah normal.” kata Dia.

Transisi dari musim kemarau ke musim hujan biasanya terkait erat dengan perubahan angin dari timuran/Monsun Australia menjadi angin barat/Monsun Asia yang berasal dari benua Asia.

“Akhirnya diharapkan apabila angin itu berasal dari benua Asia yang membawa uap-uap air dari Samudera Pasifik di sekitar Asia, maka diharapkan akan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan musim hujan di Kepulauan Indonesia,” kata dia.

Menurut analisis BMKG, angin timuran yang berasal dari Australia diperkirakan akan tetap dominan hingga November 2023, terutama di bagian selatan Indonesia yang berdekatan dengan Australia. Sementara itu, angin barat diperkirakan akan datang lebih lambat dari waktu yang biasanya.

Dwikorita menambahkan bahwa beberapa wilayah yang berdekatan dengan benua Asia telah memasuki musim hujan lebih awal, seperti Aceh, sebagian Sumatera Utara, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau. Musim hujan di wilayah lainnya di Indonesia akan terjadi secara bertahap mulai dari Sumatera tengah dan selatan, lalu di Kalimantan, Jawa, dan secara keseluruhan di seluruh wilayah Indonesia pada Maret hingga April 2024.

Artikel ini ditulis oleh: