Jakarta, Aktual.co —Sebanyak 43 tentara cadangan unit intelijen paling bergengsi Israel dipecat karena mengecam pelanggaran yang dilakukan terhadap warga Palestina. Dalam sebuah surat yang diterbitkan media Israel pada September 2014 lalu, 43 tentara cadangan anggota unit mata-mata itu mengatakan mereka menolak menjalankan tugas.
Seperti dilansir radio militer Israel, Senin (26/1) mereka menolak berpartisipasi dalam tindakan yang mereka sebut ketidakadilan terhadap warga Palestina. Israel memiliki 8.200 anggota unit yang mengkhususkan diri dalam pertahanan cyber.
Para prajurit, terdiri dari laki-laki dan perempuan, mengatakan mereka menolak untuk “terus menjalankan sistem yang mempengaruhi hak-hak jutaan orang lain”. Mereka juga mengkritik bahwa kegiatan mata-mata mereka terlibat “penganiayaan politik”.

















