Jakarta, Aktual.com – Inggris menjadi tuan rumah pertemuan puncak global mengenai keselamatan kecerdasan buatan (AI) di Bletchley Park. Pertemuan puncak ini akan dilangsungkan dari 1 sampai 2 November. Bletchley Park adalah tempat kerja para pemecah sandi di Inggris semasa Perang Dunia Kedua.
Pihak penyelenggara mengungkapkan kepada Reuters akan ada sekitar 100 tamu, termasuk para pemimpin dunia, para eksekutif perusahaan teknologi, kalangan akademisi, dan organisasi-organisasi nirlaba.
Sejumlah pemimpin dunia seperti Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan diri absen, tetapi Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Wakil Menteri Teknologi China Wu Zhaohui dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan menghadiri pertemuan ini, dengan bertujuan memulai dialog internasional mengenai regulasi AI.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak ingin Inggris menjadi pemimpin global dalam keamanan AI. Pertemuan ini diikuti oleh para pemimpin dunia, eksekutif perusahaan teknologi, dan akademisi. Pemerintah Inggris berharap mengukuhkan posisinya dalam meregulasi AI setelah Brexit.
Tujuan pertemuan adalah memulai diskusi global mengenai regulasi AI. Saat ini, belum ada regulasi global yang fokus pada keselamatan AI secara luas. Pertemuan ini diadakan setahun setelah kontroversi seputar rilis ChatGPT oleh OpenAI.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berencana meluncurkan dewan penasihat global regulasi AI. PBB juga membentuk dewan penasihat AI. Inggris diharapkan menjadi perantara antara AS, Uni Eropa, dan China dalam dialog internasional mengenai masalah AI.
Sejumlah topik dibahas, termasuk potensi AI sebagai senjata peretas dan teroris, serta dampaknya terhadap privasi dan hak asasi manusia. Harris, von der Leyen, dan Wu hadir sebagai indikasi membaiknya hubungan China-Inggris. Pertemuan diakhiri dengan pidato Sunak dan diskusi dengan Elon Musk.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil