Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) selesai menjalani pemeriksaan di Dittipikor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Jakarta, Aktual.com – Jamaluddin Koedoeboen, Ketua tim penasihat hukum Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyatakan bahwa kliennya lupa menjawab beberapa pertanyaan terkait pertemuan dengan Ketua KPK Firli Bahuri di rumah Kertanegara Nomor 46, Jakarta Selatan.

“Memang tadi ada pertanyaan mengarah ke arah sana, cuma ada beberapa yang beliau (SYL) sudah lupa, dan ada beberapa pertanyaan yang beliau sendiri tidak ada pada posisi itu untuk mengetahui,” kata Jamaluddin ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa malam (31/10).

SYL diperiksa selama kurang lebih enam jam dengan 22 pertanyaan, terutama terkait pertemuan di Kertanegara dan penyerahan uang kepada Firli Bahuri.

Jamaluddin menekankan bahwa pertanyaan yang diajukan penyidik merupakan pengulangan dari pemeriksaan sebelumnya.

Pertanyaan itu seputar apakah pernah bertemu, apakah pernah ada penyerahan uang seperti yang ramai diberitakan, dan terkait apa yang diketahui dan dialami SYL, termasuk soal jabatan yang pernah diampu mantan Menteri Pertanian itu.

“Tapi itu pertanyaan pengulangan, tadi beliau juga dijawab sebelumnya sudah menegaskan bahwa tidak ada seperti itu, jadi menjaga konsistensi itu saja sebetulnya,” kata Jamaluddin.

Jamaluddin menegaskan bahwa SYL berstatus sebagai saksi korban pada pemeriksaan hari itu. Sementara SYL, usai diperiksa selama enam jam, memilih bungkam dan hanya menanggapi pertanyaan wartawan dengan senyuman.

Selain SYL, penyidik juga memeriksa dua saksi lainnya, yaitu Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar (IA) dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kementan Muhammad Hatta (MH).

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil