Ilustrasi

Jakarta, aktual.com – Beijing, China, saat ini sedang menghadapi masalah baru dengan kondisi cuaca yang buruk. Daerah tersebut kini menghadapi ancaman dari kabut tebal.

Menurut para ahli, kabut asap yang telah menyelimuti Beijing selama beberapa hari terakhir disebabkan oleh polusi udara dan pengaruh buruk dari sirkulasi udara. Kondisi ini disebabkan oleh absennya aliran udara dingin dari utara yang seharusnya terjadi pada musim ini.

Jarak pandang di sebagian besar wilayah Beijing saat ini turun menjadi kurang dari 500 meter, dan warga setempat diminta untuk menggunakan masker sebagai langkah pencegahan.

“Saya tidak menyangka kabut asap akan begitu parah akhir-akhir ini. Masker yang saya bawa hampir habis,” kata seorang turis Beijing berusia 24 tahun yang bermarga Gao, dikutip Reuters, Kamis (2/11).

Situasi yang serupa juga terjadi di Provinsi Hebei dan kota Tianjin. Hebei bahkan telah mencapai tingkat peringatan polusi yang paling tinggi.

“Polusi udara sedang hingga berat diperkirakan terjadi di wilayah Beijing-Tianjin-Hebei dan kota-kota sekitarnya hingga Kamis, dengan kondisi parah dalam waktu singkat,” kata Kementerian Lingkungan Hidup China.

“Meskipun wilayah utara akan membaik pada paruh pertama bulan ini, polusi mungkin masih ada di wilayah selatan,” tambahnya.

Observatorium Beijing mencatat bahwa selama sepuluh hari terakhir bulan Oktober, suhu rata-rata mencapai 3,4 derajat Celsius di atas rata-rata yang biasa terjadi pada periode ini. Media lokal melaporkan bahwa ini merupakan pencapaian suhu tertinggi dalam sepuluh hari terakhir bulan Oktober sejak tahun 1961.

Suhu rata-rata untuk bulan tersebut adalah yang tertinggi kedua dalam 62 tahun terakhir, hanya kalah dari rekor suhu pada tahun 2006. Namun, mulai Kamis malam, perkiraan menunjukkan bahwa udara dingin akan mulai mendorong suhu menjadi lebih rendah, dan bisa mencapai titik terendah yang baru.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain