Purwakarta, Aktual.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhayati, menegaskan bahwa upaya pencegahan kasus stunting harus dimulai dari tingkat pemerintahan terkecil, yaitu tingkat rukun tetangga (RT), agar penanganannya bisa berjalan secara efektif.

“Penanganannya akan efektif jika dilakukan secara aktif di tingkat RT,,” ujar Nurhayati dalam pernyataannya yang diterima di Purwakarta pada hari Minggu.

Ia menekankan pentingnya mengajak masyarakat untuk memahami masalah stunting setiap kali kunjung ke daerah.

Dengan pemahaman yang lebih baik, pencegahan stunting dapat dilakukan lebih efisien.

Legislator dari Fraksi PPP DPR RI ini juga menyarankan agar penanganan kasus stunting dimulai dari tingkat RT. Menurutnya, pendekatan ini akan lebih efektif.

Nurhayati menjelaskan bahwa kemungkinan terdapat satu atau dua anak dengan kasus stunting dalam satu RT.

Oleh karena itu, masalah ini dapat diatasi dengan pendekatan gotong-royong yang dipimpin oleh ketua RT masing-masing.

“Ia berpendapat bahwa jika setiap RT bersedia menangani anak-anak dengan kasus stunting di daerahnya, maka pencapaian ‘zero stunting’ bisa terwujud dengan baik,” katanya.

Lebih lanjut, Nurhayati mencatat bahwa penyebab utama stunting adalah kurang gizi akut yang berlarut-larut, yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

“Kekurangan gizi ini bisa disebabkan oleh tidak tersedianya asupan gizi yang cukup, tetapi juga bisa terkait dengan perilaku. Sebagai contoh, ketika seorang anak tidak ingin makan sayuran, orang tua harus mencari cara agar anaknya bersedia mengonsumsi sayuran,” Tegas Nurhayati

Saat melakukan kunjungan di Kabupaten Garut, Nurhayati mengapresiasi penurunan angka stunting dari 24 persen menjadi 16 persen dalam satu tahun.

“Ia berkomitmen untuk terus mendorong Pemerintah Kabupaten Garut agar lebih giat dalam upaya menurunkan angka stunting,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah