Kelompok milisi Syiah di Lebanon, Hizbullah melancarkan serangan ke pos tentara Israel menggunakan rudal volcano, Sabtu (4/11).
Eskalasi ini terjadi sehari setelah pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah menyampaikan pernyataan publik pertama terkait perang Hamas vs Israel.
Dalam waktu bersamaan, pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di sepanjang perbatasan Lebanon.
“Kelompok militan Hizbullah menyerang beberapa pos tentara Israel, termasuk satu pos yang dihantam dengan dua roket besar,” demikian dikutip dari AP, Minggu (5/11).
Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para anggotanya menyerang setidaknya enam pos Israel di sepanjang perbatasan.
“Roket dan senjata yang sesuai digunakan. Serangan langsung terjadi dan peralatan teknis dihancurkan,” ujarnya.
Jaringan TV Al-Mayadeen yang berbasis di Beirut melaporkan Hizbullah menembakkan dua roket Burkan yang membawa hulu ledak berat ke sebuah pos Israel yang dikenal di Lebanon sebagai Jal al-Allam pada Sabtu kemarin.
Seorang pejabat keamanan Lebanon membenarkan laporan penggunaan roket Burkan untuk pertama kalinya. Roket tersebut diberi nama Burkan atau “Volcano”.
Roket itu sebelumnya digunakan oleh Hizbullah dan pasukan pemerintah Suriah untuk menghancurkan benteng pejuang oposisi Suriah.
Sementara itu, TV Al-Manar milik Hizbullah mengatakan para pejuang menembak jatuh balon mata-mata yang ditempatkan militer Israel di kota Misgaf Am di utara.
Serangan udara Israel menimbulkan asap tebal berwarna abu-abu di pinggiran desa Rmeish, di daerah terjal di sepanjang perbatasan. Tembakan artileri terdengar dari kejauhan.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan serangan udara terjadi di sekitar beberapa desa perbatasan, termasuk Labbouneh dan Hibarieh.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee menyebut pesawat tempur, tank, dan artileri Israel menembaki sumber tembakan di sisi perbatasan Lebanon dan juga menargetkan beberapa depot senjata, infrastruktur, dan pos Hizbullah yang digunakan oleh militan Lebanon.
Sebelumnya, Nasrallah dalam pidatonya mengatakan Hizbullah telah terlibat dalam pertempuran yang belum pernah terjadi sebelumnya di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Dia mengancam akan terjadi eskalasi lebih lanjut ketika perang Israel dengan Hamas di Gaza mendekati angka satu bulan.
“Hizbullah siap menghadapi semua pilihan dan kita dapat mengambil pilihan itu kapan saja,” kata Nasrallah.
Dikutip: CNN.Indonesia
Artikel ini ditulis oleh:
Ilyus Alfarizi