Jakarta, aktual.com – Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI), Profesor Hikmahanto Juwana, menyatakan bahwa tindakan Israel di Jalur Gaza dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Meskipun pertempuran di Gaza masih berlanjut, ia memberikan saran kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), untuk segera menghubungi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dengan tujuan untuk menghentikan konflik tersebut.
“Serangan ini bisa terus dilakukan tanpa ada negara yang bisa menghentikan karena AS berada di belakang Israel. Namun serangan Israel sungguh sangat tidak proporsional dan banyak melanggar hukum perang yang dikenal sebagai hukum humaniter internasional,” kata Hikmahanto dalam siaran persnya, Senin (6/11).
Hukum Humaniter Internasional adalah seperangkat peraturan yang diciptakan dengan tujuan kemanusiaan dan bertujuan untuk membatasi dampak konflik bersenjata.
Serangan yang dilakukan oleh Israel telah menyebabkan banyak warga sipil di Gaza tewas. Bukan hanya tempat ibadah dan rumah penduduk, bahkan kamp pengungsian juga menjadi sasaran serangan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tampaknya tidak mampu mengatasi situasi ini. Norma-norma hukum internasional tampaknya tidak ditegakkan, dan Resolusi Majelis Umum PBB tidak diindahkan. Yang tampaknya berlaku adalah “hukum rimba.”
Hikmahanto mengemukakan empat skenario untuk mengakhiri serangan Israel di Palestina. Skenario pertama adalah jika Israel berhasil menangkap pemimpin Hamas atau menemukan para pemimpin Hamas telah tewas. Jika Israel mengalami kesulitan dalam menghadapi pejuang Hamas, maka konflik kemungkinan akan berlanjut lebih lama. Dalam skenario ini, warga sipil mungkin terlibat lebih aktif dalam konflik tersebut.
“Skenario kedua adalah (serangan Israel ke Gaza berhenti) bila terjadi pergantian pimpinan di Israel. Saat ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menghadapi protes dari sebagian masyarakatnya,” kata Hikmahanto.
Skenario ketiga untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza adalah jika Presiden Amerika Serikat mengambil kendali atas Israel. Namun, hingga saat ini, Hikmahanto melihat bahwa Amerika Serikat masih cenderung membiarkan serangan Israel di Gaza. Amerika Serikat menganggap bahwa tindakan yang diambil oleh Israel didasarkan pada hak pertahanan diri.
“Di sini pentingnya demo dari berbagai negara sehingga Presiden AS tahu bahwa mayoritas warga dunia menentang serangan Israel demi kemanusiaan, bukan untuk membela Hamas,” kata Hikmahanto.
Hikmahanto memberikan dukungannya untuk mengungkapkan kondisi yang dihadapi oleh warga sipil Palestina yang saat ini sedang menghadapi serangan dari Israel. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global, termasuk masyarakat Amerika Serikat, dengan harapan bahwa hal ini akan mendorong pemerintahan Biden untuk mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel.
“Kepala negara dan kepala pemerintahan, termasuk Presiden Jokowi, bisa juga membuka kontak langsung dengan Presiden Joe Biden untuk menjelaskan berbagai konsekuensi bila serangan Israel terus berlanjut,” kata Hikmahanto.
Skenario terakhir adalah bahwa konflik tidak berhenti, malah menjadi lebih besar ketika beberapa negara terlibat dalam perang ini. Skenario ini memiliki potensi konsekuensi yang sangat mengerikan, yaitu mungkin terjadinya Perang Dunia III. Iran telah melakukan latihan perang, Amerika Serikat telah menempatkan kapal induknya di Laut Mediterania, dan Rusia serta China juga tidak menutup kemungkinan untuk ikut terlibat dalam konflik ini.
“Bila skenario ini terjadi maka Perang Dunia III berada diambang pintu. Artinya serangan Israel ke Gaza akan berhenti namun memunculkan perang yang lebih besar. Suatu hal yang tidak diharapkan oleh umat manusia,” kata Hikmahanto.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















