Rumah Sakit Indonesia di Gaza. (Foto: MER-C)

Jakarta, Aktual.com – Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Atef al-Kahlout, mengumumkan bahwa rumah sakit tersebut akan berhenti beroperasi total karena kehabisan bahan bakar. Kondisi ini dipicu oleh keterbatasan pasokan solar yang kritis.

“Hari ini, Kamis tanggal 9 November 2023, solar untuk RS Indonesia tersisa 1.100 liter dan ini hanya cukup untuk satu hari saja,” kata al-Kahlout pada akun lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia di platform X, Kamis (9/11).

“RS Indonesia akan berhenti beroperasi total besok jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik,” imbuhnya.

Relawan MER-C, Fikri Rofiul Haq, menjelaskan bahwa meskipun beberapa truk bantuan diizinkan masuk ke Jalur Gaza, bantuan kemanusiaan belum dapat didistribusikan secara merata, terutama ke wilayah utara Gaza di mana RS Indonesia beroperasi.

“Sedangkan Jalur Gaza tengah terus dibombardir (Israel) untuk memisahkan Gaza selatan dengan utara,” kata Fikri.

Ia juga menyebut bahwa pintu perbatasan Rafah, jalur masuk utama bantuan kemanusiaan, kembali ditutup, menahan pergerakan warga dan distribusi bantuan.

Krisis bahan bakar ini menjadi ancaman serius terhadap pelayanan kesehatan di RS Indonesia di Gaza, memperparah situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah
Jalil