Jakarta, aktual.com – Kualitas udara di DKI Jakarta pada pagi hari Sabtu (11/11) diklasifikasikan sebagai tidak sehat, berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir.
Pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai 166, masuk dalam kategori tidak sehat, khususnya terkait dengan partikel halus (particulate matter/PM) 2,5.
Menurut situs pemantau kualitas udara dengan informasi terkini, Jakarta saat itu menempati peringkat kelima sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Kota yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia pada Sabtu meliputi Kolkata (India) dengan indeks kualitas udara mencapai 267, diikuti oleh Delhi (India) dengan angka 208, Dhaka (Bangladesh) dengan angka 175, dan Baghdad (Irak) dengan angka 166.
Beberapa wilayah di Jakarta yang mencatat kualitas udara dalam kategori tidak sehat antara lain Cilandak (180), Kebon Jeruk (180), Slipi (176), Grogol (175), dan Kemang (173).
Sementara itu, berdasarkan laman Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta pada pukul 06.00 WIB, kualitas udara di seluruh Jakarta dikategorikan sebagai tidak sehat dengan indeks 109 pada partikel halus (particulate matter/PM) 2,5.
Rentang indeks antara 101 hingga 199 menunjukkan bahwa tingkat kualitas udara di DKI Jakarta dapat menyebabkan dampak negatif pada manusia, kelompok hewan yang sensitif, atau bahkan dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dan nilai estetika.
Data dari laman tersebut mencatat tiga wilayah yang tergolong dalam kategori tidak sehat, yaitu Lubang Buaya (109), Bundaran HI (107), dan Kelapa Gading (104).
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















