Riyadh, aktual.com – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), dengan tegas mengungkapkan kecaman Riyadh terhadap agresi militer dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, serta terhadap pemindahan paksa warga sipil di wilayah kantong Palestina tersebut.

Berita dari Al Arabiya dan AFP pada Sabtu (11/11/2023) menyebutkan bahwa penegasan ini disampaikan oleh Pangeran Mohammed bin Salman, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Saudi, saat memberikan pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Saudi-Afrika di Riyadh pada Jumat (10/11) waktu setempat.

“Kami mengutuk pelanggaran hukum internasional yang dilakukan otoritas pendudukan Israel di Gaza,” tegas MBS dalam pidatonya.

Ini adalah komentar publik pertama dari Pangeran Mohammed bin Salman sejak dimulainya konflik antara Israel dan Hamas awal bulan ini.

Israel telah meluncurkan serangkaian serangan udara dan operasi darat di Jalur Gaza selama sebulan terakhir sebagai tanggapan terhadap serangan mengejutkan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu, yang disebut-sebut telah menewaskan setidaknya 1.200 orang.

Menurut laporan terbaru dari otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 11.078 orang dilaporkan tewas akibat serangkaian serangan Israel. Lebih dari 70 persen penduduk Jalur Gaza, menurut otoritas Palestina, terpaksa mengungsi dari rumah mereka karena serangan udara Israel yang meratakan banyak area permukiman.

“Kami mengutuk agresi militer yang terjadi di Jalur Gaza, yang menargetkan warga sipil, dan pelanggaran terus-menerus terhadap hukum kemanusiaan internasional oleh pasukan pendudukan Israel,” ucap MBS dalam pernyataannya.

“Kami menekankan perlunya menghentikan perang ini dan pemindahan paksa serta menciptakan kondisi untuk kembalinya stabilitas dan mencapai perdamaian,” cetusnya.

Pernyataan MBS ini diberikan menjelang dua pertemuan darurat pada akhir pekan yang akan difokuskan pada perang di Jalur Gaza. Pertemuan tersebut adalah pertemuan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Konflik berkelanjutan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah menghambat kemajuan dalam upaya normalisasi antara Riyadh dan Tel Aviv. Menurut MBS pada September lalu, hubungan tersebut semakin mendekat.

Meskipun Saudi Arabia telah mengkritik serangan terhadap warga sipil di Jalur Gaza, Pangeran Mohammed bin Salman sebelumnya belum menyampaikan komentar publik secara langsung sebelum Jumat (10/11) waktu setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain