Jakarta, Aktual.com – Militer Israel membantah bahwasanya pasukan mereka telah menargetkan serangan kepada rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, Al Shifa.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari menyebut laporan serangan ke fasilitas medis ini merupakan informasi palsu.

“Dalam beberapa jam terakhir, informasi palsu telah disebarkan, bahwa kami mengepung Rumah Sakit Al Shifa dan menyerangnya. Ini laporan palsu,” kata Hagari dikutip AFP, Minggu (12/11).

RS Al Shifa belakangan ini menuai sorotan karena menjadi target serangan Israel.

Israel kerap menargetkan area rumah sakit dan menduga lokasi tersebut menjadi persembunyian Hamas atau jalur menuju terowongan yang dibangun Hamas.

Jurnalis di RS Al Shifa Mustafa Sarsour melaporkan beberapa drone mondar-mandir di kompleks rumah sakit.

Pesawat tak berawak itu, kata dia, menargetkan orang-orang yang bergerak di dalam atau luar rumah sakit. Semua jalan menuju fasilitas medis ini juga telah hancur.

“Satu keluarga mencoba meninggalkan kompleks tersebut dan saat meninggalkan gerbang luar, mereka semua tewas,” ucap Sarsour.

Direktur RS Al Shifa Abu Salmiya mengatakan kondisi rumah sakit dan pasien dalam keadaan kritis dan tidak baik-baik saja.

Rumah Sakit Al Shifa, lanjut dia, sudah terisolasi dan menjadi target gempuran atas serangan yang dilakukan Israel.

“Kami hanya beberapa menit menuju kematian. Yang bisa saya katakan adalah kita terus kehilangan nyawa,” ujar Abu Salmiya.

Abu Salmiya kemudian melanjutkan, “Pasien meninggal setiap menit, korban luka juga akhirnya meninggal dunia.”

Saat ini, rumah sakit juga dibiarkan dalam kondisi tanpa listrik, internet, air hingga pasokan medis.

Lebih lanjut, Abu Salmiya mengungkapkan pihaknya sudah mengirim pesan darurat ke seluruh dunia untuk segera diselamatkan. Namun, hingga kini tak ada tanggapan.

“Kita terputus dari seluruh dunia, kita hanya berjarak beberapa menit dari kematian yang akan terjadi,” tutur dia.

Bayi di RS Al Shifa juga turut menjadi korban tewas karena pengepungan pasukan Israel yang mengakibatkan pemadaman listrik.

“Bayi-bayi warga Palestina yang baru lahir di inkubator mulai meninggal saat pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Al Shifa di Gaza dalam pengepungan total dan pemadaman listrik,” demikian laporan Middle East Eye.

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi
Jalil