Jakarta, Aktual.com – Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Seminar Tasawuf dengan tema “Tantangan, Dinamika & Kontribusi Tarekat Tasawuf Kader Penggerak ASWAJA di Tengah Perkotaan Megapolitan”.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Sofyan Tebet, Jakarta Selatan pada Ahad (12/11/2023) merupakan bagian dari rangkaian acara Musyawarah Wilayah JATMAN Idharoh Wustho DKI Jakarta.
Adapun menjadi pembicara dalam Seminar Tasawuf yakni Wakil Katib PWNU DKI Jakarta, Dr. KH. Taufiq Ali Damas; Cendikiawan Muda Muslim, Kepala BPIP Tahun 2018, Yudi Latif, Ph.D; Sekretaris Awal JATMAN Idaroh Aliyah, Dr. KH. Ali M Abdillah, MA.
Mudir Idharoh Wustho JATMAN DKI Jakarta, KH. Muhammad Danial Nafis dalam sambutannya mengingatkan pesan Habib Luthfi yang selalu mengatakan bagaimana peran penganut tasawuf dalam membangun kesadaran kebangsaan merupakan hal yang penting.
“Ahli Thariqah memberikan manfaat bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga bisa memberikan kemanfaatan kepada seluruh manusia dan alam jagat raya ini,” ujar Kiai Nafis.
Kiai Nafis juga mengingatkan bagaimana pemerintah berperan dalam membangun bangsa tidak hanya sekedar zahir (fisik) saja, tetapi juga tujuan membangun berkaitan kebatinan warga negaranya juga.
“Sebagaimana dalam lagu Indonesia Raya, ‘Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya’, sehingga membangun bangsa ini tidak hanya materi, tetapi juga spiritual,” jelas Kiai Nafis.
Kiai Nafis juga mengatakan, Alhamdulillah JATMAN DKI pada tahun lalu telah melakukan Bahtsul Masail terkait adanya Thariqah Bathil (tidak sesuai ajaran dan tidak sesuai tuntutan serta tidak bersambung kepada Rasulullah Saw).
“Bagaimana kita menegakkan JATMAN ini sebagai ikhbar ke masyarakat untuk mengedukasi masyarakat tentang Thariqoh Mu’tabarah (sesuai ajaran dan tuntunan bersambung kepada Rasulullah Saw) dan Thariqoh Bathil,” tegas Kiai Nafis.
Terakhir Kiai Nafis berpesan, penganut tasawuf dari thariqah mu’tabarah harus memberikan ketenangan, serta keberkahan kepada masyarakat.
“Semoga Allah SWT menjaga kita dan memberikan keberkahan kepada bangsa dan negara kita tercinta,” Kiai Nafis mengakhiri sambutannya.
Wakil Rais Am Idarah Aliyah JATMAN, KH. Ali Mas’adi menambahkan istilah Thariqoh Mu’tabarah sudah diakui oleh para alim ulama. Hal ini dikarenakan ajaran thariqah ada banyak sekali.
“Kisah Wali Songo, kalau dulu hanya memandang dari sudut pandang hakikat saja. Kalau sekarang jika ada thariqah mengajarkan mencuri ya harus dihukum, karena secara syariatnya sudah melanggar,” jelas Kiai Ali.
Kemudian tambahnya, jika ada thariqah yang hanya mengajarkan hakikat saja, maka akan kita bubarkan, jika terbukti adanya pelanggaran syariat.
“Mudah-mudahan kegiatan ini berdampak positif untuk mencapai tujuan JATMAN dalam tugas-tugas berdakwah. Adanya kemanfaatan JATMAN maka akan memberikan kemanfaatan bagi negara,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan