Moskow, aktual.com – Pelaku pembunuhan jurnalis Rusia Anna Politkovskaya, yang terkenal dengan peliputannya tentang kekerasan dalam perang Rusia-Chechnya di awal kepresidenan Putin, disebut telah mendapat pengampunan dengan syarat ikut bertempur di Ukraina, seperti yang dilaporkan oleh media RBC pada hari Selasa (14/11).
Politkovskaya tewas tertembak di luar rumahnya di Moskow pada tahun 2006, memicu protes di negara-negara Barat dan menekankan risiko yang semakin besar bagi peliputan berita di Rusia seiring dengan penguatan kendali Putin terhadap media independen.
Pelaku pembunuhan, Sergei Khadzhikurbanov, adalah seorang mantan petugas penegak hukum yang dihukum 20 tahun penjara pada tahun 2014 atas perencanaan pembunuhan tersebut.
RBC melaporkan bahwa pengacara Khadzhikurbanov, Alexei Mikhalchik, menyatakan pada hari Selasa bahwa kliennya tahun lalu menggunakan skema, yang umumnya diketahui digunakan oleh pasukan tentara bayaran Wagner, untuk keluar dari penjara dengan maksud berpartisipasi dalam pertempuran di Ukraina, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer spesial” (SMO).
“Kemudian dia diampuni, dan sekarang berpartisipasi dalam SMO sebagai tentara relawan, yang dikontrak oleh kementerian pertahanan,” kata Mikhalchik.
Khadzhikurbanov divonis pada 2014 bersama empat orang lain dari Chechnya, daerah yang sebagian besar penduduknya Muslim, di Kaukasus utara di mana Rusia dan sekutu lokalnya menumpas dua pemberontakan, pada 1994-1996 dan di bawah Putin pada 1999-2000.
Pada 2018, Pengadilan HAM Eropa di Strasbourg menemukan bahwa, meski pihak berwenang telah menemukan dan memvonis sekelompok pria yang secara langsung melakukan pembunuhan bayaran itu, tetapi mereka telah “gagal untuk menyelidiki secara memadai untuk mencari orang atau sekelompok orang yang menjadi dalang pembunuhan”.
Politkovskata, yang banyak meliput untuk majalah investigatif independen Novaya Gazeta yang sekarang dilarang di Rusia, memenangkan lebih dari 12 penghargaan internasional untuk liputan mengenai kekerasan di Chechnya oleh pasukan Rusia dan sekutunya.
Politkovskata karena liputannya tersebut kerap mendapat hukuman dan ancaman pembunuhan.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain