Jakarta, aktual.com – Imam besar Masjidil Haram dan Nabawi, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais, mengimbau umat Islam global untuk bersatu dalam memberikan dukungan kepada rakyat Palestina.
“Penjaga dua masjid suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud beserta Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah mengambil sikap mulia yaitu mendukung rakyat Palestina. Kerajaan Arab Saudi tegas menyampaikan dukungan terhadap rakyat Palestina,” ujar Presiden Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais dikutip dari akun media sosial Haramain di platform X, Sabtu (18/11).
Syekh Sudais menyampaikan bahwa Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah mengajak semua warga Arab Saudi untuk turut membantu mengurangi kesulitan yang dihadapi oleh rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
“Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gabungan Luar Biasa Negara Islam dan Arab di Riyadh, Arab Saudi, menghasilkan pernyataan bersama yang tegas terkait dukungan terhadap Palestina. Pernyataan itu selaras dengan posisi historis Kerajaan Arab Saudi dalam memberikan dukungan terdepan kepada rakyat Palestina dalam berbagai cobaan dan kesulitan yang mereka hadapi,” kata dia.
Syekh Sudais ikut berdoa agar keselamatan penduduk di Jalur Gaza, yang saat ini tengah dikepung oleh pasukan Israel, terjaga dengan baik.
“Ya Allah, lindungilah saudara-saudara kami yang tertindas di jalur Gaza. Jagalah mereka dari segala marabahaya yang datang dari setiap penjuru. Kami berlindung pada keagungan-Mu agar mereka selalu diberikan keselamatan,” pinta Syekh Sudais dalam doanya.
Berdasarkan informasi dari Palestina, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa serangan Israel telah menyebabkan kerusakan atau penghancuran setidaknya 45 persen dari tempat tinggal di Gaza.
Dampak dari agresi Israel di Jalur Gaza, lebih dari 12.000 penduduk Palestina di wilayah tersebut telah kehilangan nyawa akibat serangan-serangan yang dilakukan oleh Israel.
Korban melibatkan lebih dari 5.000 anak-anak dan 3.300 perempuan, dengan 30.000 orang lainnya mengalami luka-luka, seperti yang diungkapkan oleh keterangan dari kantor media pemerintah Palestina.
Disebutkan juga bahwa sekitar 3.750 individu lainnya, termasuk 1.800 anak, hingga saat ini masih belum ditemukan.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain