Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menilai Pemerintah perlu mencari titik keseimbangan antara kebutuhan konsumen dengan keuntungan yang didapatkan petani tebu saat harga gula melonjak. Hal itu disampaikan Andik Akmal dalam menanggapi lonjakan harga gula yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai Rp18 ribu per kg di tingkat pengecer.
Ia menilai Pemerintah harus segera menjaga stabilitas harga dan melindungi konsumen dari dampak inflasi yang mungkin timbul akibat kenaikan harga gula.
“Pemerintah harus segera mengambil tindakan yang efektif untuk merespons situasi ini. Kenaikan harga gula yang signifikan dapat berdampak negatif pada daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah,” ujar Andi Akmal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (19/11/20230.
Di sisi lain, Politisi Fraksi PKS ini juga menyoroti pentingnya menjaga kesejahteraan para petani tebu.
“Kita tidak boleh melupakan bahwa kenaikan harga gula juga bisa menjadi berkah bagi para petani tebu. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil pemerintah harus seimbang, tidak hanya melindungi konsumen tetapi juga mendukung keberlanjutan usaha para petani tebu,” tambah Anggota Badan Anggaran DPR RI ini.
Salah satu perhatian utama Andi Akmal adalah menghindari terjadinya perbedaan harga yang terlalu besar antara harga gula di tingkat petani dengan harga jualnya kepada konsumen.
“Perbedaan harga yang terlalu besar dapat merugikan salah satu pihak, baik itu petani atau konsumen. Pemerintah harus memastikan bahwa rantai pasok gula ini berjalan adil dan berkelanjutan,” tegasnya.
Karena itu, ia berharap agar Pemerintah segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengendalikan harga gula, menjaga stabilitas pasar, dan memberikan dukungan yang tepat kepada para petani.
“Dalam konteks ini, dia juga menyerukan keterlibatan semua pihak terkait, termasuk produsen gula dan pelaku usaha di sektor ini, untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Ahli Gula (Ikagi) Aris Toharisman memprediksi, harga gula akan terus naik. Baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional. Penyebabnya, kata dia, salah satunya efek kebijakan pelarangan ekspor oleh India. Aris menjelaskan, pemicu lonjakan harga gula yang terjadi saat ini adalah efek domino kekeringan ekstrem akibat El Nino. Diikuti kebijakan India yeng melarang ekspor gula.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan