Jayapura, Aktual.com – Calon Presiden Ganjar Pranowo menemui masyayikh di Pondok Pesantren Nurul Anwar, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (22/11/2023), dalam silaturahmi untuk mendiskusikan berbagai isu dan meminta masukan terkait persoalan bangsa.
Ganjar pun mendapatkan masukan dari salah satu peserta yang hadir dalam silaturahmi bersama masyayikh. Terutama mengenai pembangun sumber daya manusia (SDM) di Papua yang masih tertinggal, sehingga menimbulkan dampak negatif.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan dari Perkumpulan Himpunan Kerukunan Jawa Madura di Papua, Sri Susilowati. Kepada Ganjar dia menceritakan perihal anak-anak kecil di sekitar Jalan Pos 7 Sentani, Jayapura, sudah terjerumus menggunakan narkoba.
“Saya tinggal di daerah namanya pos 7. Kita sangat prihatin sekali di pos 7 dekat dengan sekolah, dan anak-anak yang masih kecil tapi sudah merokok dan narkoba,” ujar Sri Susilowati, perwakilan Himpunan Kerukunan Jawa Madura di Papua.
Sri menyampaikan keprihatinannya terhadap masalah penggunaan narkoba di kalangan anak-anak di Papua, dan telah berulang kali melaporkan tanpa hasil yang memuaskan.
“Seandainya terpilih jadi Presiden mohon keadilan untuk Papua,” ungkap Sri.
Mendapatkan masukan tersebut, Ganjar mengatakan dirinya memang fokus untuk pembangunan SDM yang merata di bumi Cendrawasih.
Namun, disamping itu perlunya pendidikan parenting atau berasal dari keluarga, agar anak-anak tidak terjerumus menggunakan narkoba.
“Pendidikan parenting itu penting, bagaimana orang tua banyak mengajarkan anak-anak dan mengawasinya,” kata Ganjar.
Ganjar juga menyoroti pentingnya pendidikan parenting dan peran orang tua dalam mengarahkan anak-anak agar terhindar dari pengaruh negatif.
“Cara lainnya anak-anak kemudian disalurkan kegiatannya. Ada yang bisa main bola, yang suka seni budaya diarahkan dan kemudian sudah diarahkan, kita kontrol dan dia punya waktu lebih banyak untuk mengasah bakatnya,” ungkap Ganjar.
Ganjar menegaskan bahwa persoalan narkoba adalah musuh bagi bangsa Indonesia, dan ia berjanji untuk melibatkan semua pihak, termasuk anggota dewan, dalam upaya memberantas narkoba.
“Ini penting, karena kekuatan kita harus melaksanakan hal-hal yang baik. Ada masalah narkoba ke anak-anak, perlu anggota dewannya teriak tidak boleh,” tutup Ganjar.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil