Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua Sukardi Gau (keempat kiri) dan Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Hafidz Muksin (keempat kanan) berfoto bersama dengan para pemenang dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Papua Tahun 2023, Rabu (22/11/2023). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

Jayapura, Aktual.com – Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hafidz Muksin mengajak anak-anak Papua untuk mencintai dan melestarikan bahasa daerah.

“Kita harus mencintai bahasa daerah. Dengan pengenalan lagu-lagu daerah sejak kecil, maka sampai kelak besar masih hafal lagu-lagu tersebut, dan itu akan ditularkan ke anak cucunya. Melalui mendongeng, atau bercerita, berpidato ini penggunaan bahasa daerah bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan,” kata Hafidz Muksin di Kota Jayapura, Papua, Kamis (23/11).

Hafidz Muksin pun mendorong anak-anak untuk menerapkan Trigatra Bangun Bahasa, yakni dengan mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Papua, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melakukan program revitalisasi bahasa daerah lewat Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Papua Tahun 2023 sebagai upaya untuk melestarikan bahasa daerah.

Dalam festival tersebut, ada delapan kabupaten dan satu kota yang ikut serta, yakni Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Biak, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Merauke.

Setiap kabupaten/kota tersebut mengirimkan perwakilan terbaiknya yang terdiri dari empat anak (dua anak sekolah dasar dan dua anak sekolah menengah pertama) dan dua orang pendamping.

Sejumlah kategori yang dilombakan dalam festival tersebut, yakni mendongeng, pidato, membaca cerpen, dan nyanyian rakyat, yang semuanya dibawakan dalam bahasa daerah.

Hafidz Muksin pun berharap acara tersebut menjadi pemantik bagi pemerintah daerah untuk kedepannya menginisiasi kegiatan-kegiatan untuk melestarikan bahasa daerah.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan