New York, aktual.com – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyuarakan di Sidang Majelis Umum PBB, mengajukan permintaan untuk menghentikan pertempuran secara permanen dan mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza.

“Kita butuh suatu gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan yang tanpa hambatan, pembelaan terhadap keadilan, dan memulai kembali proses perdamaian dan politik,” kata Retno sebagaimana dia sampaikan via akun media sosial X, Rabu (29/11).

Indonesia tidak dapat berdiam diri terhadap tragedi kematian perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah. Negara ini juga tidak bisa membiarkan penghancuran rumah, sekolah, dan rumah sakit dalam konflik, mirip dengan yang terjadi di Jalur Gaza akibat serangan dari Israel.

Seperti yang kita ketahui, gencatan senjata di Jalur Gaza saat ini belum bersifat permanen. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menginginkan kelanjutan serangan ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata berakhir.

Awalnya, rencana gencatan senjata adalah selama empat hari sejak 24 November, yang kemudian diperpanjang sejak 27 November atau Senin lalu. Gencatan senjata tersebut diselenggarakan untuk melakukan pertukaran sandera antara Hamas dan tahanan Israel.

Sebelumnya, Kepala Staf Militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, menegaskan bahwa pasukan Israel akan kembali terlibat dalam pertempuran melawan Hamas setelah gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza berakhir.

“Militer Israel dan pasukannya berjuang keras untuk melindungi kehidupan rakyat kami sambil menjunjung tinggi nilai-nilai (militer Israel). Kami telah menciptakan kondisi untuk kerangka pembebasan kelompok pertama anak-anak dan ibu-ibu yang disandera selama jeda ini,” ucap Halevi, dilansir Al Arabiya, Selasa (28/11).

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain