Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak. (MPI/Giffar Rivana)

Jakarta, Aktual.com – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin upacara serah terima jabatan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta.

Setelah upacara serah terima jabatan yang dimulai pukul 08.00 WIB, Agus menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak, terutama di jajaran TNI AD, yang telah memberikan dukungan selama masa jabatannya sebagai KSAD.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya saat menjabat sebagai KSAD, dan selanjutnya, saya akan bertugas di panglima TNI,” kata Agus dalam konferensi pers setelah serah terima jabatan di Mabesad, Jakarta, pada hari Jumat (1/12).

Presiden Joko Widodo melantik Maruli Simanjuntak sebagai KSAD pada Rabu (29/11) untuk menggantikan Agus Subiyanto yang diangkat oleh presiden sebagai Panglima TNI.

Pelantikan Maruli Simanjuntak sebagai KSAD didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 103/TNI/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat.

Pada kesempatan yang sama, Maruli menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program-program kerja yang telah diinisiasi oleh Agus Subiyanto.

“Saya berharap dapat melanjutkan program kerja, setidaknya sebaik yang telah dilakukan oleh beliau (Agus Subiyanto) selama bertugas,” ujar Maruli.

Maruli menjelaskan bahwa TNI AD memiliki program unggulan yang mendukung inisiatif Pemerintah, seperti penyaluran air bersih dan penanggulangan prevalensi kekurangan gizi pada anak (stunting).

“Mengenai masalah air, saat saya menjabat sebagai pangkostrad, saya menyarankan agar program kerja ini dapat diintegrasikan secara lebih masif ke dalam TNI Angkatan Darat. Saat ini, kami di TNI AD berusaha agar ini dapat menjadi program dari Mabes TNI secara lebih besar, seperti halnya program penanggulangan stunting,” jelasnya.

Sementara itu, terkait netralitas seluruh jajaran TNI AD dalam Pemilu Serentak 2024, Maruli menegaskan komitmennya.

“Saya tidak ingin mengorbankan integritas institusi (TNI AD) yang luar biasa ini hanya untuk kepentingan kelompok tertentu,” tegasnya.

Dia menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil apabila ada anggota TNI AD yang terbukti tidak netral selama penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024.

“Kami akan merespons dengan cepat, dan Panglima TNI (Agus Subiyanto) juga pasti akan merespons dengan cepat terhadap anggota yang tidak netral,” ujar Maruli.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan