Jakarta, Aktual.co —  Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Margowiyono mengatakan bahwa saat ini Indonesia yang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah rawan bencana alam masih membutuhkan lebih banyak lagi kampung siaga bencana (KSB).
 
“Kita baru miliki 258 KSB dan diharapkan 2015 ini bertambah lagi,” katanya, Seni (26/1). 
Dia menjelaskan, saat ini berdasarkan indeks rawan bencana terdapat 453 kabupaten rawan, sehingga jumlah KSB yang ada masih jauh dari kebutuhan.

“Belum lagi kecamatan, apalagi desa yang jumlahnya 74 ribu desa,” tambah Margowiyono.

Sepanjang 10 tahun sejak dibentuknya KSB, jumlah yang ada sudah cukup menunjukkan kemajuan adanya perhatian pemerintah terhadap penanganan bencana.

“Kemensos hanya menstimulasi, kita berharap daerah lewat APBD juga bisa membentuk KSB. Kita akan mendukung dan bantu, misalnya, instruktur dan peralatan,” tambah dia.

KSB merupakan sistem penanganan bencana yang berbasis masyarakat terutama di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang penanganan bencana.

Diharapkan dengan adanya KSB, masyarakat bisa mandiri dan sebagai bentuk pengurangan risiko bencana serta meminimalkan jumlah korban bencana.

“Jadi kita minta ke depan daerah dan juga masyarakat serta dunia usaha ikut serta membangun KSB, kita hanya fasilitator saja,” jelas Margowiyono.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid