Jakarta, Aktual.co — Pakistan menyebut “bohong” pernyataan Taliban mengenai penembakan helikopter militer, yang menewaskan duta besar Norwegia dan Filipina, termasuk istri duta besar Indonesia, di bagian utara negeri itu.

Sekretaris Luar Negeri Azizaz Ahmad mengesampingkan kemungkinan aksi teror dalam tragedi itu dan mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi akibat gangguan mesin pada helikopter.

Satu helikopter militer yang membawa diplomat yang berpusat di Islamabad, jatuh di dekat Gilgit, saat melakukan pendaratan akibat gangguan mesin, kata Ahmad.

“Angkatan Darat Pakistan telah mengatur pengamanan kelas atas bagi para tamu dan pernyataan TTP mengenai penembakan helikopter itu adalah dusta,” kata diplomat senior itu, yang diapit perwira Angkatan Darat dan Angkatan Udara yang juga memberi rincian peristiwa tersebut.

Ahmad menjelaskan berdasarkan instruksi perdana menteri, Angkatan Darat Pakistan telah mengerahkan 1.000 prajurit bagi tujuan keamanan dan semua puncak gunung di sekitar wilayah yang dipenuhi personel tersebut.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Pakistan itu mengatakan dua helikopter mendarat selamat di Daerah Naltar dan helikopter ketiga mengalami kecelakaan akibat gangguan teknis di dekat lokasi pendaratan. Ia mengatakan perdana menteri telah memberi izin bagi perjalanan 30 diplomat atas permintaan Ketua Korps Diplomatik, demikian laporan Xinhua, Sabtu pagi (9/5).

Artikel ini ditulis oleh: