Kupang, Aktual.co — Tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggra Timur (NTT), terisolir, menyusul putusnya dua jembatan di Kecamatan Amfoang Barat, akibat banjir yang menerjang pada Sabtu (24/1).
Tiga kecamatan yang terisolir adalah Kecamatan Amfoang Barat, Amfoang Barat Daya dan Kecamatan Amfoang Barat Laut.
Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Kupang, Stefanus Baha mengatakan, Bupati Ayub Titu Eki telah mengirim tim dari BPBD untuk memantau keadaan di wilayah itu.
“Dari kemarin tim itu sudah turun ke lapangan untuk mengecek keadaan, terutama memantau kondisi ruas jalan yang menjadi akses utama ke ketiga kecamatan itu,” katanya.
Berdasarkan laporan Camat Amfoang Barat Daya, dua ruas jalan di wilayah itu juga putus. Dengan demikian akses transportasi darat menuju Amfoang melalui wilayah pantai sebelah barat, tidak bisa dilalui kendaraan.
Selain itu, satu jalur alternatif lewat sebelah timur, juga terputus. Sebab jembatan di Desa Bijaesahan putus dan satu ruas jalan di Desa Kauniki, Kecamatan Takari juga putus.
“Wilayah timur ini diakses melalui Takari menuju Lelogama di Amfoang Utara lalu masuk Amfoang Tengah menuju Amfoang Timur.”
Dia menambahkan, di jalur pantai sebelah barat ada dua jembatan yang sekarang putus total, yaitu Jembatan Termanu, yang terletak di antara Desa Tuakau di Kecamatan Amfoang Barat dan Jembatan Manubelon di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya.
Terisolirnya ketiga kecamatan itu dibenarkan oleh Markus Noel, salah seorang warga Manubelon di Kecamatan Amfoang Barat Daya. Markus mengatakan, sejak Sabtu lalu di daerah itu sepertinya terisolir dengan dunia luar.
“Kami tidak bisa ke mana –mana. Kendaraan jenis apapun tidak bisa lewat.Kami hanya menunuggu upaya pemerintah untuk membuka jalur alternatif,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















