Jakarta, Aktual.com – Seorang pejabat tinggi dari Korea Utara (Korut) mengomentari Amerika Serikat karena menghambat resolusi PBB yang mendesak adanya gencatan senjata di wilayah Gaza, Palestina.
Media pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa pejabat Korut menyatakan bahwa veto Amerika menunjukkan adanya “standar ganda” dari Washington, seperti yang disampaikan pada Minggu (10/12).
Pada hari Jumat, Amerika Serikat menggunakan hak veto untuk menolak resolusi yang mengajukan gencatan senjata dalam konflik antara Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza di Dewan Keamanan PBB.
Reaksi terhadap keputusan Amerika untuk menolak resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, yang diambil dalam forum Dewan Keamanan PBB, tersebar luas di dunia. Banyak negara tidak setuju dengan langkah Washington tersebut.
“Penyalahgunaan hak veto Amerika Serikat untuk melindungi sekutunya yang membantai puluhan ribu warga sipil bukan hanya merupakan manifestasi dari standar ganda yang ilegal dan tidak masuk akal, tetapi juga merupakan puncak kejahatan yang tidak manusiawi,” ucak Kim Son Gyong, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara untuk organisasi internasional.
Kim menyatakan bahwa Amerika Serikat bertindak tidak konsisten dengan prinsipnya dengan membiarkan konflik di Gaza, sementara sebelumnya Washington mengutuk peluncuran satelit baru-baru ini oleh Korea Utara yang tidak merugikan negara lain.
Pada hari Sabtu, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang bertemu untuk menguatkan koordinasi dalam merespons ancaman dari Korea Utara. Hal ini terjadi seiring peringatan bahwa Korea Utara berencana untuk meluncurkan lebih banyak satelit mata-mata.
Artikel ini ditulis oleh:
Yunita Wisikaningsih