Jakarta, aktual.com – Indonesia tetap gigih dalam upayanya untuk mendorong tercapainya gencatan senjata segera di Gaza, meskipun rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengalami veto dari Amerika Serikat pekan lalu. Pernyataan ini disampaikan oleh Lalu Muhammad Iqbal, juru bicara Kementerian Luar Negeri, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada hari Selasa (12/12).
Iqbal menyebutkan bahwa saat ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berada di Jenewa, Swiss, untuk mengikuti pertemuan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dewan HAM PBB. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk berusaha mencapai gencatan senjata di Gaza serta memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat segera diteruskan ke wilayah tersebut.
“Menlu Retno dan Menlu OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Palang Merah Internasional, Dirjen WHO, dan Komisi Tinggi HAM PBB,” ucap Iqbal.
Ia menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Indonesia dan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mulai menunjukkan hasil, termasuk kesepakatan untuk memulai pembicaraan terkait pembukaan pintu kedua guna mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, selain melalui pintu perbatasan Rafah.
“Kami berharap segera ada kesepakatan agar dibuka satu pintu lagi untuk menyalurkan bantuan ke Gaza,” ujar dia.
Dikutip dari Xinhua, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada hari Senin bahwa Israel berencana membuka perbatasan Keren Shalom di bagian selatan negara tersebut mulai Selasa untuk melakukan pemeriksaan keamanan terhadap pengiriman bantuan menuju Jalur Gaza.
Saat ini, segala truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan harus melewati pemeriksaan di perbatasan Nitzana Israel sebelum dapat memasuki Gaza, yang telah menyebabkan hambatan dalam pendistribusian air, makanan, dan obat-obatan ke wilayah Palestina yang tengah terkepung.
Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan informasi tambahan bahwa Indonesia berencana menjadi co-sponsor dari rancangan resolusi yang diajukan oleh Liga Arab kepada Majelis Umum PBB. Ia juga mencatat bahwa Liga Arab telah mengusulkan penyelenggaraan sesi khusus Majelis Umum PBB untuk membahas naskah resolusi yang serupa dengan yang dibahas di Dewan Keamanan PBB.
“Harapannya draf ini dapat segera dibahas dan diadopsi,” katanya.
Pekan lalu, Amerika Serikat melakukan veto terhadap rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mendesak adanya gencatan senjata segera di Gaza. Teks resolusi yang didukung oleh hampir 100 negara anggota PBB itu mendapatkan dukungan dari 13 anggota Dewan Keamanan, sementara Inggris, sebagai anggota tetap DK PBB dengan hak veto, memilih untuk abstain.
Lalu Muhammad Iqbal menyatakan bahwa DK PBB tidak mampu menunjukkan relevansinya dalam menjaga perdamaian dunia. Pada Minggu (10/12), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa ia tidak akan menyerah dalam seruannya untuk mencapai gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Beliau menambahkan bahwa konflik tersebut telah merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan sebagai penjaga keamanan dan perdamaian dunia.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain