Jakarta, Aktual.com – Ekonom Utama Departemen Riset Ekonomi dan Kerja sama Regional Bank Pembangunan Asia (ADB), Arief Ramayandi, memproyeksikan bahwa momen pemilihan umum (pemilu) akan memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024.
Menurut Arief, peningkatan belanja pemerintah untuk Pemilu 2024 sebesar 57,3 persen menjadi Rp71,3 triliun akan menjadi pendorong utama.
“Apalagi kalau ada dua putaran sampai bulan Oktober, ini akan mendorong konsumsi masyarakat,” ujar Arief di Jakarta, Kamis (14/12).
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5 persen tetap dipertahankan oleh ADB dalam Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023. ADB mendukung perkiraan ini dengan melihat prospek permintaan domestik yang kuat.
Arief memprediksi bahwa konsumsi rumah tangga akan tetap kuat tahun depan, didukung oleh tingkat inflasi yang rendah. Pada 2024, ADB memproyeksikan inflasi domestik akan terjaga pada tingkat 3 persen.
Meskipun ekspor tidak dianggap sebagai pendukung utama pertumbuhan ekonomi pada tahun depan, investasi diperkirakan akan meningkat karena pemulihan permintaan dalam negeri mendorong ekspansi sektor manufaktur.
Proyek-proyek dalam Program Strategis Nasional (PSN) dan pembangunan Ibu Kota Baru dipercepat untuk memenuhi target pada 2024, yang diharapkan dapat mendongkrak investasi.
Arief menyatakan bahwa arus modal asing ke pasar keuangan domestik kemungkinan tidak akan terlalu besar pada 2024, mengingat tingginya tingkat suku bunga global.
Namun, ia berharap bahwa kebijakan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan memberikan dampak positif.
“Hal ini hanya bersifat material, pertumbuhan kredit baru akan terwujud setelah tahun 2024,” tambah Arief.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah
Jalil