Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Aliyah Mustika Ilham menekankan bahwa remaja memiliki peran krusial dalam menghentikan masalah stunting dan seharusnya menjadi generasi yang unggul, sehat, dan berkualitas.
“Remaja berperan sebagai pemutus rantai kasus stunting melalui program pencegahan stunting dari hulu, caranya dengan memperbaiki derajat gizi keluarga, tidak terburu-buru menikah, dan menghindari perilaku berisiko,” kata Aliyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (17/12).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Aliyah Mustika Ilham dalam kegiatan sosialisasi, advokasi, dan komunikasi, informasi, edukasi (KIE) pencegahan stunting di Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, pada Jumat (15/12).
Aliyah berharap bahwa melalui keberadaan Duta Generasi Berencana (Genre), yang terdiri dari para remaja, mereka dapat menjadi figur dan contoh yang membantu pemerintah dalam menyampaikan pemahaman tentang dampak negatif dari menikah pada usia anak. Hal ini termasuk dalam program pencegahan stunting yang mencakup seluruh rangkaian dari hulu hingga hilir.
“Harapan kami, remaja di Sulawesi Selatan bisa berkolaborasi dalam memberikan pemahaman kepada teman sebaya untuk tidak melakukan pernikahan dini, dan melaksanakan rekomendasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yakni menikah pada usia minimal 21 tahun untuk perempuan, dan 25 tahun untuk laki-laki,” ucapnya.
Melalui program Genre, ia berharap kegiatan tersebut mampu membekali remaja di Sulawesi Selatan dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga sehingga Indonesia akan menghasilkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.
Sementara itu, Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI Nopian Andusti yang turut menghadiri acara ini menyatakan bahwa remaja berperan penting membangun bangsa untuk menuju Indonesia Emas 2045.
“Remaja memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa, karena remaja akan melahirkan generasi-generasi yang akan datang menuju tahun keemasan pada 2045. Oleh karena itu, kalian harus mampu menjadi generasi hebat, sehat, dan berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan negara maju lainnya,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain