Gaza, Aktual.com – Diperkirakan sekitar 71 persen penduduk Gaza menghadapi kelaparan ekstrem sebagai akibat dari serangan berkelanjutan oleh Israel. Hasil penelitian yang baru-baru ini dirilis oleh kelompok hak asasi manusia Euro-Med Monitor pada Rabu (20/12).
Temuan ini didasarkan pada survei yang melibatkan 1.200 responden di wilayah tersebut. Dalam hasil penelitian, terungkap bahwa 98 persen dari responden mengakui mengonsumsi makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan.
Bahkan, 64 persen responden terpaksa mengonsumsi rumput, buah-buahan, makanan mentah, dan bahan kadaluarsa sebagai upaya untuk mengatasi kelaparan.
Selain itu, penelitian juga menyoroti penurunan jatah air di Gaza, termasuk air minum, mandi, dan air bersih, yang kini hanya tersedia sebanyak 1,5 liter per orang setiap hari.
“Jumlah ini berkurang 15 liter dari jumlah kebutuhan air untuk bertahan hidup berdasarkan standar internasional,” sebut hasil penelitian itu.
Lebih lanjut, sekitar 66 persen responden melaporkan mengalami masalah kesehatan seperti diare, ruam kulit, atau penyakit saluran pencernaan dalam sebulan terakhir.
Serangan udara dan darat oleh Israel sejak serangan Hamas dimulai pada 7 Oktober telah menelan korban sebanyak 19.667 warga Palestina dan melukai 52.586 orang. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak, seperti yang diumumkan oleh otoritas kesehatan di wilayah tersebut.
Dampak perang ini juga terlihat dari kehancuran signifikan di Gaza, di mana setengah dari persediaan rumah di wilayah pesisir mengalami kerusakan atau hancur, dan hampir dua juta penduduk terpaksa mengungsi di tengah krisis pangan dan kekurangan air bersih.
Sementara itu, dilaporkan bahwa hampir 1.200 orang Israel tewas dan lebih dari 130 orang masih berada dalam kondisi disandera.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan