Jakarta, Aktual.com – Gunung Semeru, yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Minggu dini hari, melontarkan abu ke arah selatan dan barat daya.
Petugas pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Ghufron Alwi, menyampaikan keterangan persnya mengenai peristiwa ini.
Ghufron Alwi mengungkapkan Erupsi yang terjadi pada Minggu pukul 01.30 WIB terekam di seismograf memiliki amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 207 detik.
Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut
Selama periode pengamatan dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, kawah utama gunung api setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu teramati mengeluarkan asap putih tipis setinggi sekitar 100 meter dari puncak.
Gunung Semeru selama kurun waktu itu juga mencatat 11 kali gempa letusan/erupsi, satu kali gempa awan panas letusan, empat kali gempa embusan, satu kali gempa harmonik, dan tiga kali gempa tektonik jauh.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa status Gunung Semeru masih berada di Level III atau Siaga. Warga dilarang beraktivitas di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan, hingga sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
PVMBG juga memberikan himbauan kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas di area berjarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan hingga sejauh 17 km dari puncak karena berpotensi terkena dampak awan panas dan aliran lahar. Warga diminta tidak melakukan aktivitas di area dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terdampak lontaran batu pijar.
PVMBG mengimbau warga untuk mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta anak-anak sungai dari Besuk Kobokan.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah
Rizky Zulkarnain