Jakarta, aktual.com – Rusia diserang pada akhir pekan dengan serangan yang melibatkan rudal dan roket di wilayah Belgorod, menewaskan 21 orang, termasuk anak-anak. Banyak orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka.

“Angkatan bersenjata Ukraina menembaki pusat Belgorod,” kata Gubernur Vyacheslav Gladkov, dikutip AFP, Senin (1/1/2024).

“Itu adalah serangan teroris yang dilakukan rezim Kyiv terhadap kota sipil,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya.

Belgorod terletak sekitar 30 kilometer (19 mil) dari perbatasan dengan Ukraina dan sering kali menjadi sasaran serangan yang oleh Rusia dianggap sebagai “penembakan sembarangan oleh pasukan Kyiv”.

Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa mereka berhasil menghalau 32 drone Ukraina di sepanjang wilayah perbatasan pada hari yang sama. Ini termasuk daerah Bryansk, Kursk, serta wilayah Oryol dan Moskow.

Penting untuk dicatat bahwa serangan ini terjadi satu hari setelah pasukan Rusia melancarkan serangkaian serangan udara di seluruh wilayah Ukraina, yang menjadi salah satu serangan paling mematikan sejak konflik dimulai tahun lalu. Setidaknya 39 orang tewas, termasuk 16 di ibu kota Kyiv.

Sementara itu, Serhii Dvornyk, Duta Besar Ukraina untuk PBB, menyatakan bahwa selama Rusia terus meluncurkan perang, korban akan terus bertambah. Ia juga menggambarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai seorang diktator.

“Ketika Ukraina masih dalam masa pemulihan dari serangan kemarin yang mengerikan, serangan teror Rusia yang baru masih terjadi. Beberapa jam yang lalu… Rusia kembali meneror Kharkiv dengan rudal S-300 yang menghantam daerah pemukiman,” katanya.

Di sisi lain, John Kelly, Perwakilan Amerika Serikat (AS), menyalahkan Putin atas peristiwa yang terjadi. Thomas Phipps, Utusan Inggris, menyatakan bahwa London sangat menyesal atas kehilangan warga sipil, tetapi juga mengutuk Moskow karena memulai perang dengan invasi dua tahun sebelumnya.

“Ini adalah perang (Putin), ini adalah pilihannya,” kata Kelly.

“Ada ratusan ribu tentara Rusia di Ukraina. Tidak ada satu pun tentara Ukraina di Rusia,” ujar Phipps.

Rekaman yang belum terverifikasi menunjukkan jalan yang dipenuhi dengan puing-puing dan asap mengepul dari kendaraan yang terbakar di pusat kota Belgorod. Sementara itu, rekaman dari kamera dasbor yang diunggah di media sosial memperlihatkan ledakan besar.

Dilansir dari AFP, serangan terhadap Belgorod ini merupakan salah satu yang paling mematikan di Rusia sejak Moskow memulai konflik dengan Ukraina pada bulan Februari 2022. Dalam serangan tersebut, digunakan dua rudal Vilkha dan roket yang diproduksi di Republik Ceko.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain